Jakarta (ANTARA) - Co-founder Papua Muda Inspiratif (PMI) Yoshua Gombo berpendapat teknologi robotika di Indonesia, khususnya di Papua, akan mengalami perkembangan serta peningkatan setidaknya dalam sepuluh tahun ke depan.
Hal tersebut ia sampaikan dalam podcast Manajemen Talenta Papua (MTP) yang dimoderatori oleh Asisten Staf Khusus Presiden RI, Jouhannes Faidiban. MTP sendiri merupakan program bagian dari Manajemen Talenta Nasional (MTN) yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo serta bagian dari komunitas Papua Muda Inspiratif (PMI) yang saat ini tengah membangun Papua Youth Creative Hub.
“Saya cukup percaya diri setidaknya dalam 10 tahun mulai melihat perkembangan teknologi robotika seperti ini di Papua, apalagi di Indonesia, karena teknologi benar-benar berkembang,” ujarnya, dikutip Jumat.
Ia mengatakan, dari sisi sumber daya manusia, saat ini telah banyak mahasiswa Papua yang menempuh pendidikan tinggi di bidang teknologi dan sains di luar negeri, seperti Amerika Serikat. Hal tersebut, kata Yoshua, merupakan hal yang baik karena pengembangan bidang tersebut masih terbatas di Indonesia dan Papua.
“Tapi kita bisa memikirkannya di masa depan atau seperti apa yang bisa kita lakukan di masa depan. Di sinilah pada dasarnya kita mempersiapkan diri untuk bisa bersaing dengan negara lain dan bersaing secara global dalam teknologi,” ujar laki-laki yang berasal dari Wamena itu.
Yoshua juga optimistis dan percaya bahwa akan ada banyak orang yang mulai merintis bisnis di bidang teknologi di Indonesia, terutama di Papua.
Selain menjalankan kewajiban akademis, Yoshua juga membangun Honai Technology, sebuah inisiasi gerakan atau startup pengembangan aplikasi, e-commerce, hingga smart plantation system yang didirikannya bersama tiga mahasiswa Indonesia lain, yakni Richard Mahuze, Pascal Sapari, dan Sherina Msen.
Saat ini Yoshua tengah menempuh studi pascasarjana di Washington State University, Seattle, Amerika Serikat, mengambil jurusan Teknika Robotika.
Di tengah tantangan dan kesulitan selama menjadi mahasiswa di AS, ia tetap menyimpan motivasi untuk membangun Papua ketika menuntaskan studi dan kembali ke Indonesia.
Motivasi tersebut, kata Yoshua, telah tertanam dalam diri kebanyakan mahasiswa Papua lainnya.
“Kami harus kembali dan membangun tanah kami untuk membangun Papua dan itulah motivasi lain yang kami miliki sebagai anak Papua,” tuturnya.
Berita Terkait
Kiprah perempuan Papua yang kian menonjol pada era Otsus
Selasa, 26 Maret 2024 2:37
Dinkes sebut prioritas utama Dana Otsus Papua Kesehatan bantu pasien OAP
Minggu, 24 Maret 2024 18:22
Pemkab Biak alokasi dana Otsus Rp28 miliar untuk pendidikan Papua unggul
Jumat, 22 Maret 2024 18:51
Pemkab Jayapura: Dana Otsus Papua tingkatkan taraf hidup masyarakat
Jumat, 22 Maret 2024 11:14
Pemkab Jayapura sebut anggaran Otsus Papua 2024 sebesar Rp210 miliar
Kamis, 21 Maret 2024 17:59
Transfer dana Otsus Papua triwulan pertama 2024 untuk Biak diperkirakan April
Minggu, 17 Maret 2024 18:13
Disperkim Biak bangun 14 rumah OAP program bantuan Otsus Papua
Sabtu, 16 Maret 2024 11:28
Pemkab Jayapura dorong kesejahteraan OAP melalui dana otsus Papua
Jumat, 15 Maret 2024 20:48