Yayasan EcoNusa Indonesia memberikan apresiasi terhadap upaya masyarakat dalam mengembangkan produksi minyak lawang yang dilakukan Kelompok Tani Fina Fenandi di Distrik Kouh, Kabupaten Boven Digoel, Papua.
Senior Manajer Komunikasi Yayasan EcoNusa Indonesia Nina Nuraisyiah di Tanah Merah, Kamis, mengatakan pihaknya hadir untuk mendukung inisiatif baik dari masyarakat dan bervisi memastikan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan bisa sejahtera.
"Jika bicara konservasi tapi memarjinalkan masyarakat itu tidak masuk akal jadi kami memastikan masyarakat sejahtera dulu dan kebetulan satu visi dengan KPH yang mempunyai pendampingan di Kampung Mandobo lalu ternyata memiliki potensi," katanya.
Menurut Nina, sehingga setelah beberapa informasi yang diperoleh, maka pihaknya berupaya memberikan dukungan dengan membantu menyediakan mesin pencacah kayu, desain kemasan hingga sejumlah modal awal untuk produksi.
"Kami juga memastikan potensi yang ada serta sudah dikembangkan dan menjadi produk bisa dipasarkan sehingga kami juga membantu bagaimana produk tersebut bisa dipasarkan kemudian dikenal banyak pihak," ujarnya.
Dia menjelaskan EcoNusa selalu mendukung upaya-upaya siapapun yang ingin memastikan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.
"Saya juga kagum karena minyak lawang ini sudah ada sejak lama dan kini dibantu dengan teknologi bisa lebih disampaikan dengan baik produknya kepada masyarakat," katanya lagi.
Dia menambahkan jika dulu produksinya masih tradisional dan belum dikemas sebagaimana mestinya lalu sasaran pasarnya seperti apa serta pemasarannya bagaimana maka dengan adanya kemajuan ini akan menjadi contoh baik yang bisa diteladani masyarakat lain.