Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM mencatat kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri sering terjadi di mana peningkatannya bisa lima sampai 10 persen.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Jayapura, Robert Awi di Jayapura, Rabu, mengatakan fluktuasi kebutuhan pokok di ibu kota Provinsi Papua itu akan terpantau pada H-5 sampai H-3 jelang Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Namun ketersediaan bahan pokok di Kota Jayapura relatif aman bahkan hingga sampai satu pekan sesudah lebaran Idul Fitri," katanya.
Menurut Robert, stok bahan pokok di ibu kota Provinsi Papua itu sedikit melimpah karena berdasarkan laporan petugas di lapangan baik di pasar tradisional dan modern tersedia hingga satu pekan setelah lebaran.
"Dari laporan petugas kami di lapangan seperti itu," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk komoditas minyak goreng juga cukup dengan harga yang paling murah Rp25 ribu per liter.
“Kami dapat laporan dari Bulog dan distributor minyak goreng kalau minyak goreng curah sudah tiba dan siap di salurkan ke pasar,” ujarnya.
Dia menambahkan sampai saat ini harga bahan pokok di setiap pasar belum mengalami perubahan yang signifikan.
“Sampai saat ini harga bahan pokok di Kota Jayapura masih normal,” katanya lagi.
Dia mengakui di Kota Jayapura bukan masalah pada harga barang tetapi ketersediaan stok dari bahan pangan yang mempengaruhi kenaikan bahan pokok.
“Kalau barangnya ada harganya relatif stabil tetapi jika berkurang maka dengan sendirinya harga akan naik, sehingga di lapangan selain kami mengecek harga barang kami juga mengecek jumlah stoknya cukup atau tidak untuk kota Jayapura,” ujarnya lagi.