Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengajak 145 wisudawan dan wisudawati Universitas Amal Ilmiah (Unaim) Yapis Wamena menjadi pelopor pembangunan kemajuan masyarakat.
Asisten I Setda Kabupaten Jayawijaya Tinggal Wusono pada Wisuda Ke-14 Unaim Yapis di Wamena, Senin, mengimbau para lulusan agar tidak mudah terprovokasi, apalagi menyebar informasi yang tidak mendidik masyarakat.
"Saya mengajak lulusan Unaim Yapis agar dapat mendukung setiap program pemerintah daerah dengan menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat serta mampu memberikan pemahaman, pandangan yang baik sesuai peraturan," katanya.
Pemerintah menegaskan hal itu sebab belakangan ini ada oknum yang mengatasnamakan diri sebagai mahasiswa namun tidak menunjukkan karakter terdidik. Padahal mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang nantinya menjadi pemimpin di Tanah Air.
"Mari kita penuhi hati dan pikiran kita dengan ilmu pengetahuan yang bermakna, berguna bagi masa depan masing-masing agar kita mampu menjadi pemimpin masa depan yang sesuai dengan harapan masyarakat," katanya.
Setelah mereka menyelesaikan pendidikan di universitas Islam pertama di pegunungan tengah Papua itu, pemerintah daerah setempat mengharapkan para sarjana baru ini terjun ke dunia kerja, termasuk membuka lapangan pekerjaan.
"Pada era globalisasi saat ini, semua bidang kehidupan mengalami perubahan yang begitu cepat, yang dituntut dengan keharusan dalam peningkatan kualitas SDM sebagai pengelola," katanya.
Rektor Unaim Yapis Wamena Rudi Hartono mengatakan wisuda ke-14 itu dirangkaikan dengan Dies Natalis Ke-23 Unaim Yapis Wamena.
Ratusan mahasiswa yang wisuda berasal dari tiga program studi, yaitu Administrasi Bisnis, Ilmu Pemerintahan, dan Administrasi Publik.
"Harapan kita dengan wisuda mahasiswa angkatan ini, tentu ke depan, dengan adanya kesiapan, mereka bisa berkompetisi di dalam tempat-tempat yang memang menjadi porsi bagi adik-adik kita yang ada di Papua pegunungan ini," katanya.
Walaupun lulusan Unaim Yapis Wamena sudah terserap di berbagai sektor dunia kerja di Tanah Air, pihaknya terus meningkatkan sistem pendidikan agar kualitas lulusan yang dihasilkan menjadi lebih baik.
"Lulusan Yapis ini ada yang di Jakarta misalnya sebagai birokrasi, politikus, di pemerintahan-pemerintahan bahkan sudah ada yang menjadi bupati. Alumni kita 1.000 lebih sudah tersebar di Papua pada umumnya dan di luar Papua," katanya.