Wamena (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jayawijaya Papua Pegunungan mengakui Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) adalah sebagai yayasan pelopor di Tanah Papua.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayawijaya Tinus Giban di Wamena Senin mengatakan, Yapis termasuk satu dari lima yayasan pendidikan pelopor di Tanah Papua.
“Yapis, Yayasan Pendidikan Kristen (YPK), Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK), Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Gereja-gereja Injili (YPPGI) dan Yayasan Pendidikan Advent (YPA),” katanya.
Menurutnya, Yapis sejak puluhan tahun lalu telah membantu dunia pendidikan di Tanah Papua khususnya di wilayah Papua Pegunungan.
“Yapis memang yayasan khusus untuk umat Muslim, tetapi sejak dulu yang bersekolah di dalamnya banyak anak-anak non-Muslim dan anak-anak asli Papua Pegunungan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sampai dengan saat ini siswa-siswi di Yapis banyak dari anak-anak non-Muslimn asli Papua Pegunungan.
“Kami sebagai pemerintah tetapi juga masyarakat asli Papua Pegunungan sangat menghargai peran Yapis dalam memajukan sektor pendidikan di Papua Pegunungan,” katanya.
Dia mengharapkan Yapis dan empat lembaga pendidikan pelopor lain terus membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Papua Pegunungan.
“Kami juga dari Kantor Kementerian Agama terus membantu lembaga-lembaga pendidikan keagamaan baik guru maupun bantuan operasional lainnya yang setiap tahun disesuaikan dengan besaran anggaran yang diperoleh,” ujarnya.
Guru-guru agama di bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayawijaya di antaranya guru agama Katolik lima orang, Kristen Protestan 16 orang, dan Islam satu orang.