Jayapura (ANTARA) -
Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Jayapura, Papua berharap sebanyak 68 lulusan pertama sekolah penerbangan tersebut dapat bekerja pada seluruh dunia industri penerbangan di Indonesia.
Direktur Poltekbang Jayapura Musri Kona di Jayapura, Selasa, mengatakan dari 68 taruna dan taruni pada angkatan pertama banyak diminati anak Papua sehingga untuk pembiaya pendidikannya sebanyak 60 persen disubsidi oleh Kementerian Perhubungan.
"Para wisudawan merupakan lulusan diploma, pada tiga program studi Manajemen Lalu Lintas Udara, kemudian Manajemen Bandar Udara, dan terakhir Teknik Listrik Bandara," katanya.
Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan kuota penerimaan taruna dan taruni, yang disesuaikan dengan kebutuhan permintaan dari dunia industri penerbangan.
“Kalau kami lihat tren masih dua sampai tiga tahun ke depan akan meningkat dunia penerbangan sehingga Poltekbang akan membuka program studi baru untuk logistik udara hal ini dikarenakan melihat pengiriman kargo udara di Papua menjanjikan," ujarnya.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Heri Sudarmaji mengatakan pihaknya mendorong Poltekbang Jayapura selalu mengembangkan sarana dan prasarana, SDM, dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Sekolah Kementerian Perhubungan itu rujukannya sudah internasional, baik itu materinya dan lainnya. Hanya mungkin kaitan masalah dosen dan fasilitas yang kurang, hal inilah yang terus kami dorong,” katanya.
Menurut Heri, transportasi penting, baik darat, laut, maupun udara, karena Indonesia negara besar.
Oleh karena itu, katanya, suatu keharusan untuk menyiapkan SDM yang andal secara keterampilan agar bisa menempati posisi pekerjaan yang ada di wilayah Papua, bahkan Indonesia.
"Kami berharap akan semakin banyak putra-putri Papua ke depan yang mendaftar di Poltekbang Jayapura," katanya.
Sebelumnya, Politeknik Penerbangan Jayapura menggelar upacara wisuda yang diikuti 68 taruna dan taruni dari angkatan pertama bertempat di kampus setempat, Selasa.