Ramses Ohee adalah tokoh pejuang Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) 1969 yang dikenal sebagai Pahlawan Demokrasi dan berjasa hingga Papua tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami atas nama masyarakat Kesultanan Tidore mendukung Ramses Ohee sebagai Pahlawan Nasional," kata Wahab dalam keterangan persnya yang diterima di Jayapura, Sabtu.
Diakui, pihaknya berharap pemerintah daerah, akademisi dan juga tokoh masyarakat ikut serta mengusulkan nya hingga akhirnya disetujui pemerintah pusat .
Kesultanan Tidore dengan Papua tidak hanya memiliki ikatan batin, tetapi juga memiliki keterkaitan wilayah dan hukum.
Sejak 916 tahun lalu, Papua tercatat sebagai wilayah hukum Kesultanan Tidore, dan jejaknya bisa ditemukan dalam berbagai dokumen dan artefak.
Apalagi Gubernur Papua pertama (dulunya Irian Barat dan berubah menjadi Irian Jaya) adalah Sultan Zainal Abidin Syah keturunan Kesultanan Tidore.
"Jadi wajar apa yang menjadi keinginan masyarakat Papua seperti harapan agar Ramses Ohee ditetapkan sebagai pahlawan nasional kami mendukungnya," ujar Wahab.
Wacana diusulkannya Ramses Ohee sebagai pahlawan nasional diungkap Komandan Korem 172/PWY Wamena Brigjen TNI J.O. Sembiring saat berziarah ke makam Ramses Ohee dalam rangka Hari Pahlawan Nasional tanggal 10 November lalu.
"Almarhum Ramses Ohee memiliki semangat juang dan kecintaan yang besar kepada Papua serta prinsip membangun Papua berarti membangun Indonesia," kata JO Sembiring.
Dijelaskan, ayah almarhum Ramses Ohee adalah seorang pejuang yang pernah datang ke Jakarta sebagai utusan pemuda dan menyaksikan langsung upacara Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
"Saya juga mengusulkan kepada stakeholders untuk mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar diusulkan sehingga Ramses Ohee menjadi Pahlawan Nasional dari Papua," tutur Brigjen TNI JO Sembiring.