Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Senin, mengatakan BLM antara RI-PNG kembali dilaksanakan setelah sempat vakum selama dua tahun akibat COVID-19.
Dalam BLM itu akan membahas sejumlah agenda yang sudah disepakati oleh delegasi RI diantaranya rencana pembukaan transportasi laut antara kedua negara.
"Memang hingga saat ini kedua negara hanya dijangkau dengan menggunakan transportasi darat melintasi PLBN Skouw menuju Wutung (PNG)," katanya.
Sedangkan laut saat ini belum ada yang resmi, walaupun ada masyarakat kedua negara yang saling berkunjung dengan menggunakan perahu motor..
Susi, panggilan akrab Suzana Wanggai mengaku, ada sembilan agenda yang akan diusulkan delegasi RI saat BLM nanti termasuk evaluasi pembukaan PLBN Skouw setelah dua tahun di tutup akibat merebaknya COVID-19.
Apalagi akibat kasus COVID-19 menyebabkan adanya peraturan bila warga kedua negara yang melintas harus sudah divaksin.
"Dokumen kesehatan harus dimiliki warga kedua negara yang ingin melintas baik warga PNG maupun RI, " jelas Suzana Wanggai.
Ketika ditanya tentang pelaksanaan Joint Border Committee (JBC)RI-PNG, Suzana Wanggai mengaku, JBC dijadwalkan berlangsung di Bogor dari tanggal 15-16 Desember.
"Pelaksanaan JBC dilakukan setelah BLM, " kata Kepala BPLKN Papua Suzana Wangggai.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BLM RI-PNG dijadwalkan berlangsung di Jayapura