Biak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Biak Numfor, Papua mengusulkan kepada Pemprov Papua dan pemerintah pusat program pembangunan talud atau penahan ombak air laut di sejumlah distrik untuk melindungi masyarakat terhadap gelombang air pasang laut.
"BPBD Biak berharap adanya dukungan Pemprov Papua dan BNPB untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sejumlah pesisir pantai yang menginginkan pembangunan talud di wilayahnya sangat rawan terhadap bencana," harap Kepala BPBD Biak Otto Ph Wanggai di Biak, Rabu, menanggapi usulan aspirasi pembangunan talud.
Ia mengatakan permukiman pesisir pantai di kabupaten Biak Numfor sebagian besar dihuni 100 persen warga asli orang Papua sehingga dibutuhkan masyarakat program pembangunan talud pinggir pantai guna mencegah gelombang pasang air laut.
Disebutkan Wanggai, usulan pembangunan talud di sejumlah distrik merupakan aspirasi masyarakat yang disampaikan lewat pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat distrik yang diteruskan ke BPBD.
Usulan aspirasi masyarakat untuk pembangunan talud penahan gelombang pasang air laut, menurut Otto, perlu menjadi perhatian karena ini berkaitan dengan keselamatan nyawa warga di pesisir pantai.
"Ya warga Biak Numfor bermukim di pesisir pantai yang dominan merupakan penduduk asli orang Papua," sebut Kepala BPBD Biak Otto Wanggai.
Beberapa wilayah distrik yang warganya bermukim di pinggiran pantai seperti kawasan Biak Kota, pantai Utara pulau Biak meliputi distrik Biak Utara, Andey, Yawosi, Warsa dan Distrik Bondifuar.
Serta untuk wilayah Timur terdiri distrik, Oridek, Biak Timur, distrik kepulauan Padaido dan distrik Aimando.
Sementara untuk wilayah Barat terdiri Distrik Yendidori, Swandiwe dan Biak Barat hingga lima distrik di kepulauan Numfor yakni Numfor Timur, Numfor Barat, Poiru, Orkeri dan Distrik Bruyadori.