Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyebutkan komoditas ikan ekor kuning sebagai penyumbang inflasi terbesar pada September 2023 di Kota Jayapura yang sebesar 0,09 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Papua Intan Sinaga di Jayapura, Senin, mengatakan selain selain itu komoditas ikan cakalang juga memberikan andil terhadap inflasi di Kota Jayapura selama September 2023 yaitu sebesar 0,06 persen.
"Kemudian beras 0,06 persen, daging ayam ras 0,06 persen dan buah pinang 0,03 persen," katanya.
Menurut Sinaga, kenaikan harga komoditas ikan cakalang dan ekor kuning dipicu oleh konversi di mana ikan yang dijual lebih kecil dari Agustus 2023 pada tingkat harga yang sama sementara untuk beras dipicu dengan adanya kenaikan harga beras per karung dari distributor beras yang berasal dari Jawa Timur untuk kualitas yang sama.
"Kenaikan harga daging ayam ras dipicu oleh konversi di mana daging ayam yang dijual lebih kecil dari bulan sebelum pada tingkat harga yang sama," ujarnya.
Dia menjelaskan sementara untuk komoditas penyumbang deflasi terdalam selama September 2003 di Kota Jayapura tercatat pada komoditas tomat dengan andil sebesar 0,25 persen, angkutan udara 0,19 persen dan cabai rawit 0,12 persen.
"Selanjutnya komoditas bawang merah 0,06 persen dan sirih sebesar 0,04 persen," katanya lagi.
Dia menambahkan pada komunitas tomat penurunan harga disebabkan oleh banyaknya stok di pasar karena musim panen dan pada angkutan udara penurunan harga terjadi seiring dengan kembalinya permintaan yang normal.
"Selain itu terdapat salah satu maskapai yang melakukan promosi tiket dan pada komunitas bawang merah penurunan harga disebabkan banyaknya stok di pasaran karena panen dan tersedianya kiriman dari luar daerah," ujarnya.