Jayapura (ANTARA) - Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Provinsi Papua menyebutkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat pada 2023 hingga saat ini mencapai 104,8 persen atau sebesar Rp1,234 triliun dari target Rp1,177 triliun.
Kepala Bappenda Papua Setyo Wahyudi di Jayapura, Minggu, mengatakan dengan capaian tersebut maka realisasi PAD Papua sudah mencapai target apalagi angka tersebut melebihi dari yang sudah ditetapkan.
“Meski PAD sudah mencapai target namun ada satu sumber yang belum tercapai yaitu Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),” katanya.
Menurut Setyo, di mana target penerimaan PKB mencapai Rp124 miliar namun baru tercapai 87 persen atau sebesar Rp108 miliar sehingga pihaknya berharap dengan adanya program pembebasan pajak akhir 2023 bisa tercapai.
“Waktu tersisa satu bulan namun kami optimistis target PAD PKB bisa tercapai karena pemerintah kini memberikan program pembebasan denda pajak,”ujarnya.
Dia menjelaskan program pembebasan denda PKB yakni, bebas denda pajak PKB, denda bea balik nama kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor kedua dan bebas denda SWDKLLJ tahun lewat.
“Program tersebut berlaku hingga 18 Desember, untuk itu kepada masyarakat agar memanfaatkan program pembebasan denda pajak agar dapat meringankan pembayaran pajak kendaraan,” katanya lagi.
Dia menambahkan tercapainya target PAD 2023 ini dikarenakan adanya kerja sama dengan instansi terkait serta adanya kesadaran dari masyarakat yang sudah membayar pajak tepat waktu.
“Terima kasih kepada wajib pajak di Papua yang telah berpartisipasi dan aktif dalam menjalankan kewajiban untuk membayar pajak maupun retribusi daerah, karena ini sangat penting untuk membantu pemerintah dalam pembangunan,” ujarnya lagi.