Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura mendorong pada 2024 masyarakat di 139 kampung di daerah tersebut untuk terus membudidayakan tanaman sagu sebagai salah satu bahan pangan sumber karbohidrat yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar.
“Sagu ini kami anjurkan untuk terus dipelihara keberadaan nya sehingga masyarakat bisa mengkonsumsi nya dan tidak terlalu tergantung pada beras,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura David Zakaria di Sentani, Kamis.
Menurut David, makanan lokal seperti sagu, jagung dan umbi-umbian banyak mengandung gizi dan renda gula.
“Jadi kalau masyarakat yang mengkonsumsi makanan lokal maka tubuhnya akan sehat tetapi juga membantu pemerintah dalam pengendalian inflasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kondisi saat ini yang harga beras kadang naik membuat sebagian masyarakat agak kesusahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami siap, kalau ada masyarakat yang membutuhkan bibit pohon sagu maka akan disiapkan dalam menjaga kelestarian hutan serta menjaga sumber pangan,” katanya.
Dia menambahkan, pembangunan yang terjadi saat ini dan kerap merusak habitat sagu, maka sumber pangan lokal semakin terkikis.
“Kalau boleh pembangunan bisa terus berjalan tetapi jangan merusak hutan sagu, karena itu merupakan sumber pangan masyarakat Papua,” ujarnya.