Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pangan setempat mengajak para petani untuk beralih ke pupuk organik, guna membantu mengurangi polusi lingkungan dan emisi gas rumah kaca di Bumi Cenderawasih.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pangan Papua Semuel Siriwa di Jayapura, Jumat, mengatakan pupuk organik sendiri tidak mengandung bahan kimia berbahaya untuk itu pihaknya sedang mendorong penggunaan pupuk alami tersebut.
"Kami sudah mulai memperkenalkan pupuk organik kepada masyarakat yang sedang merawat tanaman di perkarangan rumah ataupun para petani,” katanya.
Menurut Siriwa, kandungan pupuk tersebut memiliki banyak manfaat, salah satunya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menyumbang keseimbangan karbon dalam tanah sehingga aman bagi kesehatan.
“untuk itu kami menyediakan pupuk organik lokal bagi masyarakat ataupun petani yang membutuhkan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, di mana masyarakat ataupun petani dapat mengambil di Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pangan di masing-masing wilayahnya.
“Jenis yang kami hadirkan ada berbagai macam pupuk seperti pupuk untuk menyuburkan tanaman, lalu perawatan dan memperbaiki tanaman yang rusak, sehingga penangan bisa tepat sasaran,”katanya lagi.
Dia menambahkan, penyediaan pupuk organik sendiri sudah lama diproduksi, namun memang kurang sosialisasi karena jumlah yang masih terbatas namun ke depan pihaknya akan memperbanyak produksi karena bahan bakunya juga semua tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar.
“Ke depan kami akan melihat jika permintaan semakin banyak maka UPTD setempat akan menambah jumlah produksi,” ujarnya lagi.