Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua meminta kajian lingkungan tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) memperhatikan dampak ekonomi untuk warga orang asli Papua (OAP) di kampung.
"Potensi lingkungan sumber daya alam dapat memberikan keuntungan ekonomi jika pengelolaan dilakukan dengan tepat dan selaras dengan dokumen RPJPD," kata Sekretaris Daerah Biak Numfor Markus O Mansnembra membuka forum diskusi grup kajian strategis lingkungan RPJPD di Biak, Senin.
Markus mengatakan, sumber daya alam dimiliki Papua bisa mendatangkan pendapatan ekonomi keluarga jika dalam pengelolaan dilakukan dengan tepat.
Namun dalam praktiknya potensi sumber daya alam yang melimpah tetapi karena tidak ada regulasi yang mengatur, lanjut dia, dapat mendatangkan bencana banjir, longsor atau banjir air pasang laut
Ia berharap, melalui forum diskusi grup ini mampu memperkaya muatan dokumen kajian strategis lingkungan RPJPD Kabupaten Biak Numfor.
Kepada peserta forum kajian strategis lingkungan, menurut Sekda Markus, dapat memberikan pandangan dan saran konstruktif guna memperkaya muatan materi dokumen pembangunan lingkungan strategis Biak Numfor.
"Melalui forum diskusi grup ini akan melahirkan banyak gagasan untuk pengelolaan lingkungan strategis yang dimuat dalam dokumen RPJPD," harapnya.
Diakui Markus, sumber daya alam di sekeliling kehilangan masyarakat telah menjadi sandaran hidup warga OAP.
Lingkungan yang menjadi harapan hidup warga Papua harus dikelola dengan memperhatikan kearifan lokal budaya adat setempat.
"Semoga lewat forum diskusi grup bisa mempercepat penyelesaian dokumen RPJPD," katanya.
Forum diskusi grup kajian lingkungan strategi RPJPD Pemkab Biak Numfor dibuka Sekda Markus Mansnembra mewakili Pj Bupati Sofia Bonsapia diikuti sebanyak 100 peserta perwakilan organisasi pemerintah daerah, satuan TNI/Polri, dewan adat,tokoh agama, tokoh adat serta lembaga swadaya daya masyarakat.