Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) memberikan pendampingan khusus kepada 50 pasang calon pengantin sebagai upaya mencegah kasus stunting.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Biak Numfor ZL Mailoa membuka orientasi pendampingan calon pengantin, pasangan usia subur dan remaja di Biak, Senin, mengatakan kegiatan ini sangat penting bagi peningkatan pelayanan kepada calon pengantin, pasangan usia subur, dan remaja.
"Pendampingan kesehatan bagi calon pengantin merupakan awal kesiapan mereka sebelum memasuki pernikahan karena pasangan usia subur adalah faktor krusial dalam mencegah terjadinya stunting," ujar Mailoa mewakili Pj Bupati Sofia Bonsapia.
Ia mengaku dengan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk pengukuran dan pemeriksaan dapat mendeteksi sejak dini potensi risiko kesehatan menyebabkan stunting pada anak yang lahir di masa depan.
"Edukasi diberikan kepada para calon pengantin dan pasangan usia subur mengenai pentingnya pola makan sehat, perencanaan kehamilan, serta pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan anak guna mencegah stunting," katanya.
Sementara itu, Kepala DP3AKB Biak Johanna Nap mengakui pelayanan petugas pendampingan keluarga untuk memberikan bekal kesiapan bagi calon pengantin dalam mengarungi biduk rumah tangga.
Diakuinya dalam pemberian pendampingan pihaknya bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama Biak untuk calon pengantin beragama Islam. Sedangkan untuk calon pengantin Kristiani, DP3AKB berkolaborasi dengan BP AM Sinode GKI Papua wilayah III Biak-Supiori.
"Semoga dengan pendampingan ini dapat meningkatkan kesiapan mental calon pengantin dan turut mengurangi stunting anak," katanya.