Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua menyebutkan pihaknya sangat optimis di mana selama pelaksanaan Pemilih Kepala Daerah (pilkada) serentak stabilitas harga dapat terjaga hal ini dikarenakan adanya upaya bersama pemerintah yang telah dilakukan.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Tommy Andreas di Jayapura, Rabu, mengatakan oleh sebab itu pihaknya terus memperkuat sinergi dan kolaborasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),
“Seperti gerakan pasar murah, rakor dan High-Level Meeting (HLM), dan optimalisasi KAD intra dan antar Papua, pemberian bantuan, serta fasilitasi capacity building untuk berbagai pemangku kepentingan terkait dalam hal ini Kelompok Tani (Poktan), UMKM, hingga distributor,” katanya.
Menurut Tommy, adapun strategi pengendalian inflasi lainnya ini tidak lepas dari strategi 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, menjaga Ketersediaan pasokan, menjamin Kelancaran distribusi, dan meningkatkan Komunikasi yang efektif.
“Selain itu, faktor keamanan juga menjadi salah satu faktor utama pengendalian inflasi di wilayah Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu pihaknya juga memprediksi perekonomian selama masa kampanye merupakan hal yang baik di mana dapat mendorong ekonomi daerah karena ada peningkatan permintaan pada beberapa sektor.
“Seperti jasa, perdagangan, akomodasi dan transportasi selain itu juga adanya permintaannya antara lain penyelenggaraan event, percetakan banner, percetakan kaos, penjualan materi kampanye dan penunjangnya, konsumsi untuk kampanye, kendaraan dan penginapan karena mobilitas yang lebih tinggi,” katanya.
Dia menambahkan untuk itu Bank Indonesia akan mengantisipasi kebutuhan uang tunai di masyarakat dengan menjaga likuiditas dan distribusi uang melalui tujuh kas titipan.
“Likuiditas yang disiapkan mencapai Rp7,56 triliun untuk triwulan IV pada 2024 dan kebutuhan tersebut tidak hanya untuk persiapan Pilkada namun juga untuk momen Hari Raya Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.