Wamena (ANTARA) - Kantor Cabang Pembantu Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wamena gencar melakukan program stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP di delapan kabupaten Provinsi Papua Pegunungan.
KCP Perum Bulog Wamena menangani urusan pangan di delapan kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan.
Kepala KCP Perum Bulog Wamena Stephanus Kurniawan di Wamena, Minggu mengatakan rutin melakukan program stabilisasi pasokan dan harga pangan khususnya beras.
“Tentu harapan kami dari Bulog Wamena dengan kegiatan SPHP harga beras di delapan kabupaten terutama Wamena dapat dikendalikan,” katanya.
Menurut dia, program SPHP dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan yang merata, meningkatkan aksesibilitas pangan dan pengendalian inflasi.
“Memang program SPHP merupakan perintah pusat supaya harga bahan pokok atau bapok khususnya beras tidak meningkat secara signifikan,” ujarnya.
Ia menjelaskan SPHP dilakukan dengan berbagai cara diantaranya gerakan pangan murah (GPM), fasilitasi distribusi pangan (FDP), subsidi harga pangan dan intervensi harga pangan.
“Kami berharap dengan intervensi ini harga beras stabil sehingga tidak memicu kenaikan inflasi yang menyebabkan masyarakat kesusahan memperoleh pangan khususnya beras,” katanya.
Ia menambahkan stok beras saat ini yang ada di KCP Perum Bulog Wamena sekitar 1.000 ton dan bertahan selama tiga bulan yakni Januari-Maret 2025.
“Masyarakat di delapan kabupaten khususnya Wamena tidak perlu khawatir tentang ketersediaan beras dan harganya pun terjangkau,” ujarnya.