Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan, mengharapkan diskusi pemilihan kepala daerah atau pilkada menjadi sarana edukasi tentang pentingnya demokrasi positif.
Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Jayawijaya Tinggal Wusono, di Wamena, Sabtu, mengapresiasi diskusi pemantauan Pilkada 2024, yang digelar Aliansi Demokrasi untuk Papua (AIDP), sejak Kamis (20/2), dengan menghadirkan berbagai lembaga pemerintah, KPU, Bawaslu termasuk unsur pemuda dan LSM.
“Ini sebuah langkah positif dalam melakukan perubahan dalam menciptakan iklim demokrasi yang positif di Papua Pegunungan khususnya Kabupaten Jayawijaya pada pelaksanaan pilkada selanjutnya,” kata Wusono.
Menurutnya, hasil pemantauan hasil Pilkada merupakan kajian informasi serta menjadi bagian edukasi bagi masyarakat di Papua Pegunungan secara khusus di Kabupaten Jayawijaya.
“Mengapa ini sebuah proses edukasi, supaya ke depan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) maupun pilkada dapat dilangsungkan secara baik tanpa adanya sebuah kecurangan,” ujarnya.
Dia menjelaskan dari informasi yang diperoleh AIDP, pelaksanaan pilkada di Papua Pegunungan jauh lebih baik dari sisi penyelenggaraan dan partisipatif masyarakat.
“Tentu yang hadir di tempat ini punya peran masing-masing dalam pelaksanaan pilkada lalu sehingga prosesnya dapat berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya bersyukur semua proses pilkada berlangsung dengan baik sehingga memberikan pesan positif kepada masyarakat Papua Pegunungan untuk bagaimana menjaga nilai-nilai demokrasi pada pilkada selanjutnya.
“Meskipun banyak di sana-sini ada masalah tetapi itu bagian penting dalam demokrasi sehingga diharapkan ke depan hal-hal semacam itu tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Dia optimistis selagi masih ada ruang demokrasi maka pilkada yang baik dan bermartabat masih dapat diwujudkan di Papua Pegunungan khususnya Kabupaten Jayawijaya.
“Harapan kami diskusi ini menjadi bagian informasi bersama dan bisa membawa sebuah perubahan dalam lingkungan masyarakat sehingga tidak ada lagi kesalahan yang terjadi pada pilkada ke depan,” ujarnya.