Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua mengintensifkan pemetaan pendidikan vokasi sebagai strategi melahirkan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di daerah itu yang siap kerja dan mampu bersaing di dunia usaha.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Amelia Ondikleuw di Sentani, Kamis (22/5), mengatakan langkah ini diambil demi menjawab tantangan ketidaksesuaian antara jurusan pendidikan di sekolah dengan kebutuhan dunia kerja.
"Semua jurusan di SMK harus benar-benar menjawab kebutuhan dunia kerja atau mempersiapkan mereka menjadi wirausaha," katanya.
Dia menjelaskan revitalisasi pendidikan vokasi ini menitikberatkan pada penyelarasan kurikulum dengan potensi lokal, seperti perikanan di pesisir dan agribisnis di wilayah dengan kondisi berupa dataran tinggi.
"Kabupaten Jayapura link memiliki delapan SMK yang tersebar di berbagai distrik, sebagai upaya pemerataan pendidikan vokasi dan pembangunan ekonomi dari akar rumput," ujarnya.
Kepala Bidang Mutu dan Layanan Pendidikan Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Yulianus menjelaskan dengan mengusung konsep "link and match" maka memperkuat hubungan antara dunia pendidikan vokasi dengan kebutuhan sektor industri di daerah dengan sebutan "Bumi Cenderawasih" itu.
"Revitalisasi SMK Papua diarahkan agar lulusan benar-benar terserap di dunia kerja, kalau sekolah membuka jurusan yang tidak sesuai potensi wilayah maka lulusan akan kesulitan mendapatkan pekerjaan," katanya.
Dia mencontohkan tentang keberhasilan "link and match", yakni kerja sama antara SMK Pariwisata Papua dan Ultima Hotel Entrop Jayapura yang menghasilkan lulusan siap kerja.
"Upaya ini diharapkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi lokal berbasis tenaga kerja terampil dan wirausaha muda Papua," ujarnya.