Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat berhasil menyalurkan listrik untuk dua sekolah yang ada di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) setempat dengan menggunakan inovasi SuperSUN.
General Manager PT PLN (Persero) UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar di Jayapura, Minggu, mengatakan dua sekolah tersebut adalah SD YPPK Teri di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, dan SD Inpres Abusa di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
"Sebelumnya, kondisi kelistrikan di dua sekolah ini sangat terbatas," katanya.
Seperti di SD YPPK Teri, sebelumnya para siswa belajar bergantung pada instalasi listrik tenaga surya hasil rakitan sendiri dengan alat seadanya.
"Sedang SD Inpres Abusa sama sekali belum tersentuh listrik sebelumnya," ujarnya.
Dia menjelaskan SuperSUN yang dipasang di kedua sekolah ini memiliki spesifikasi daya 900 VA, dengan panel surya (PV) berkapasitas 2x350 WP, inverter 1.000 watt, dan baterai berkapasitas 2 kWh.
"Kombinasi komponen ini memastikan pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan untuk kebutuhan belajar mengajar di sekolah bahkan hingga aktivitas masyarakat sekitar di malam hari," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya memahami betul tantangan penyediaan listrik di daerah 3T sehingga melalui Inovasi SuperSUN ini adalah wujud nyata komitmen PLN untuk menghadirkan terang bagi seluruh masyarakat, termasuk adik-adik kita di sekolah-sekolah di Papua.
"Dengan adanya listrik, kami berharap kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih optimal, sehingga kualitas pendidikan di daerah ini semakin meningkat," ujarnya lagi.
Dia menjelaskan SuperSUN, merupakan terobosan dari PLN dengan membangun pembangkit individual bertenaga surya dan sistem penyimpanan berbasis baterai.
"Teknologi ini memungkinkan penyaluran listrik selama 24 jam sehari tanpa bergantung pada bahan bakar fosil, menjadikannya solusi ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan listrik konvensional," katanya.