Sentani (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua mengelola dana otonomi khusus (otsus) sebesar Rp1,5 miliar guna mendukung program pendidikan dan pelatihan kerja bagi pencari kerja orang asli Papua (OAP).
Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Rabu, mengatakan anggaran tersebut dialokasikan pada 2025 sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
"Mandat dari Kementerian Tenaga Kerja sudah jelas yakni kami harus mampu menciptakan tenaga kerja yang memiliki daya saing, maka pendekatan yang kami lakukan tetap mengedepankan afirmasi masyarakat Papua tanpa mengesampingkan aspek kompetensi dan kewirausahaan," katanya.
Menurut Edward, dana otsus tersebut akan difokuskan untuk membiayai sejumlah pelatihan kerja yang dirancang untuk menjawab kebutuhan di lapangan dan membuka peluang usaha mandiri di tingkat distrik maupun kampung.
"Salah satu program pelatihan yang akan dilaksanakan yakni pembuatan perahu fiber, yang direncanakan berlangsung di Distrik Demta dan Distrik Sentani Timur dengan menyasar pemuda dan pencari kerja dari wilayah tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan, Disnakertrans Kabupaten Jayapura juga akan menggelar pelatihan peningkatan kompetensi di bidang otomotif khusus roda dua, yang dilaksanakan pada Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Papua sebagai mitra teknis pelatihan.
"Pelatihan bengkel ini kami fokuskan untuk 30 peserta dari Distrik Depapre dan beberapa distrik lainnya yang memiliki potensi namun belum tersentuh program sejenis, durasi pelatihan satu minggu disesuaikan dengan kebutuhan," katanya lagi.
Dia menambahkan, lokasi pelatihan dipilih berdasarkan hasil pemetaan sosial dan ekonomi di daerah yang tergolong rawan kasus sosial serta minim aktivitas kewirausahaan produktif, agar pasca pelatihan nanti para peserta dapat membuka usaha di wilayah masing-masing.
"Kami ingin memastikan bahwa pelatihan ini bukan hanya seremonial, tetapi benar-benar memberi dampak ekonomi, harapan kami anak-anak muda Papua yang mengikuti pelatihan dapat mandiri dan menjadi pelaku usaha di kampungnya," ujarnya lagi.