Timika (ANTARA News) - Layanan penerbangan perintis ke daerah pedalaman Papua dari Timika sampai sekarang masih terhenti karena proses tender pelayanan penerbangan ke daerah pedalaman belum rampung.
"Selama dua kali proses pelelangan, hanya ada dua operator yang ikut
yaitu Trigana Air dan Susi Air. Syarat minimal peserta lelang harus tiga
operator," kata John Rettob, Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Mimika, kepada Antara di Timika, Senin.
John mengatakan pemerintah daerah sudah dua kali membuka pelelangan penerbangan perintis namun hanya Trigana, yang menawarkan pelayanan penerbangan dengan pesawat jenis Twin Otter, dan Susi Air yang mengikuti tender.
Kedua maskapai itu, menurut dia, hanya mampu melayani 40 kali penerbangan ke daerah pedalaman Papua setiap tahun sementara pemerintah mengalokasikan anggaran uuntuk 56 kali penerbangan ke daerah pedalaman tahun ini.
"Mereka hanya sanggup layani 40 kali penerbangan perintis selama 2014, sementara anggaran yang dikucurkan dari pusat untuk melayani 56 penerbangan perintis," tutur John.
Ia memperkirakan pelayanan penerbangan perintis ke wilayah pedalaman Papua baru bisa dijalankan awal Maret mendatang.
"Selama ini kami mendapat banyak pertanyaan dari masyarakat soal kapan dibuka penerbangan perintis ke berbagai rute di pedalaman. Namun kondisinya seperti itu sehingga sampai sekarang belum ada aktivitas," kata John.
Subsidi
Pada 2013, pemerintah pusat memberikan subsidi untuk pelayanan
penerbangan perintis ke 20 rute di wilayah pedalaman Papua dari Timika. Kebijakan ini sangat membantu mobilisasi orang dan
barang ke daerah pedalaman Papua.
Dari 20 rute yang mendapat subsidi anggaran untuk penerbangan
perintis pada 2013, ada dua rute yang akhirnya dialihkan ke rute lain
akibat ada gangguan keamanan beberapa waktu lalu yaitu rute
Timika-Ilu di Kabupaten Puncak Jaya dan rute Timika-Sinak di Kabupaten
Puncak.
"Kita terpaksa mengalihkan ke rute yang lain karena adanya gangguan
keamanan. Sisa dana subsidi penerbangan perintis ke dua rute itu
diadendumkan yang efektif berlaku pertengahan November 2013 dengan
pemberlakuan penambahan frekuensi penerbangan perintis ke beberapa
rute," jelas John.
Saat itu, ada penambahan pelayanan beberapa penerbangan perintis seperti rute Timika-Ilaga Kabupaten Puncak yang sebelumnya
hanya dilayani tiga kali seminggu menjadi enam kali seminggu.
Pelayanan penerbangan rute Timika-Ewer Kabupaten Asmat juga ditambah dari satu kali seminggu menjadi tiga kali seminggu dan rute Timika-Kepi
Kabupaten Mappi yang sebelumnya dua kali seminggu ditambah menjadi tiga kali
seminggu.
Penambahan frekuensi penerbangan dari empat kali sepekan jadi tiap hari dalam sepekan juga dilakukan di rute
Timika-Jila dan Timika-Beoga.
Selain itu rute baru penerbangan perintis yang dibuka pada 2014 yaitu rute penerbangan perintis Timika-Kapiraya, Distrik Mimika Barat Tengah sekali seminggu.
Berita Terkait
Susi Air siapkan tiga pesawat melayani perintis ke19 rute di Tanah Papua
Rabu, 13 September 2023 14:08
Pemkab Nduga lanjutkan subsidi penerbangan perintis untuk warga
Jumat, 4 Agustus 2023 12:35
Bupati Nduga resmikan penerbangan perintis bersubsidi
Senin, 5 September 2022 15:23
Penerbangan perintis ke pedalaman Papua dari Timika dikurangi 70 persen
Minggu, 26 September 2021 3:49
Diduga Negara rugi Rp1 miliar melayani penerbangan perintis wilayah Sorong
Sabtu, 21 November 2020 13:40
Penerbangan perintis di Papua Barat diharapkan tetap dibuka layani angkutan udara
Kamis, 18 Juni 2020 4:52
Kemenhub lanjutkan program subsidi penerbangan perintis di Papua
Rabu, 15 Januari 2020 16:12
Pemerintah operasikan penerbangan subsidi perintis 13 rute di pegunungan Papua
Senin, 11 Maret 2019 14:23