Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat mengundurkan waktu pelaksanaan Festival Budaya Asmat selain karena dilanda kekeringan yang berkepanjangan, juga untuk menghindari gesekan pada pilkada 2015 ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Asmat, Simon Junumpit, ketika dihubungi Antara melalui telepon genggamnya di Jayapura, Rabu, mengatakan daerahnya tahun ini sedang mengikuti proses pilkada serentak.
"Kami juga mengkhawatirkan adanya benturan ketika festival dilaksanakan dan proses pilkada juga," katanya.
Simon menjelaskan untuk pertama kalinya, Pemkab Asmat merubah waktu pelaksanaan Festival Budaya Asmat yang setiap tahunnya dilakukan pada 8-13 Oktober.
"Salah satu alasannya adalah kemarau berkepanjangan yang melanda kota yang disebut orang kota papan ini," ujarnya.
Dia menuturkan bagaimana tidak, sudah sejak maret lalu, Kabupaten Asmat mulai dilanda musim kemarau dan sampai saat ini hujan tak pernah turun di wilayahnya.
"Festival Budaya Asmat sudah dilaksanakan sejak belasan tahun lalu, dalam festival ini masyarakat setempat menyajikan budaya tarian, pahatan, anyaman serta ukiran kayu yang terkenal dari Asmat," katanya lagi.
Dia menambahkan festival ini sudah mendunia, sehingga setiap tahunnya turis dari mancanegara memenuhi kabupaten tersebut.
"Berdasarkan pantauan kami festival ini dapat menyedot hingga ribuan wisatawan lokal dan mancanegara," ujarnya lagi. (*)