Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Sarmi Papua merencanakan pembangunan pelabuhan laut di Kampung Holmafen Distrik Sarmi Timur guna memperlancar arus barang dan penumpang di daerah tersebut.
"Kalau rencana pembangunan pelabuhan laut untuk kapal penumpang dan barang yang lebih luas itu ada di Holmafen, yang sudah ada surveinya," kata Pelaksana Tugas Bupati Sarmi, Alberthus Suripno ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Menurut dia, rencana pembangunan pelabuhan laut dengan kapasitas yang besar, termasuk dengan membangun depot BBM itu sudah disepakati bersama antara pemerintah setempat dan para pemangku kepentingan.
"Saya sudah tanyakan kepada Kepala Bappeda bahwa pembangunan Pelabuhan Kapal Putih, termasuk depot BBM-nya," katanya.
Untuk pembangunan depot BBM, kata dia, juga sudah direncanakan dengan harapan bisa memenuhi kebutuhan BBM di daerah itu.
"Kalau depotnya waktu itu kita rencanakan untuk segera dibangun agar distribusi minyak lancar, nanti depotnya kita bisa sewakan kepada pengusaha minyak atau yang ingin pakai sehingga bisa distribusi minyak ke masyarakat dan mendatangkan PAD bagi Kabupaten Sarmi dari hasil penyewaan itu," katanya.
Mengenai pembangunan Bandar Udara Sarmi, kata Suripno, sudah juga diwancanakan oleh Bupati Mesak Manibor.
"Lapangan udara, itu menurut Bupati Manibor, telah menyediakan lokasi untuk lapangan terbang dengan nama Mesak Manibor, tahun lalu sudah Landclearing di Kampung Keder. Sedangkan lapangan terbang yang ada saat ini di Sarmi Kota sebenarnya sudah ditingkatkan, tapi rute penerbangannya belum ada," katanya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pihak maskapai, kata dia, Sarmi tidak masuk dalam rute penerbangan perintis, tapi masuk dalam penerbangan komersial sehingga biaya tiket per orang bisa di atas Rp1 juta.
"Kalau dulu, waktu 2008, saat saya menjabat Sekda, kami kerja sama dengan perusahaan penerbangan Trigana pakai subsidi silang. Termasuk dengan Merpati itu kita subsidi penuh hingga Rp800 juta per tahun. Tapi tahun ini tidak ada lagi, kami akan tanya lagi ke maskapai apa masih bisa lagi untuk lakukan seperti itu," katanya. (*)
Berita Terkait
Prajurit Satgas Yonif 721/Mks pererat hubungan masyarakat Papua
Sabtu, 27 April 2024 0:02
BPBD Jayapura imbau warga bersinergi untuk siaga bencana
Jumat, 26 April 2024 18:43
Pemkot Jayapura: Festival Port Numbay ajang promosi pariwisata budaya lokal
Jumat, 26 April 2024 18:27
LLDIKTI XIV pastikan kampus di Tanah Papua bebas perundungan dan perundungan
Jumat, 26 April 2024 18:26
Bawaslu Papua alokasikan Rp51 miliar untuk pengawasan tahapa1
Jumat, 26 April 2024 17:17
Peran TP PKK sangat vital motor penggerak di Jayapura
Jumat, 26 April 2024 17:15
Pemprov Papua Tengah atasi putusnya jalan trans di Paniai
Jumat, 26 April 2024 16:55
Pemerintahan kampung harap Pemkot Jayapura bangun kubus beton di Holtekamp
Jumat, 26 April 2024 15:17