Jayapura (Antara Papua) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua tengah berupaya mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memberdayakan keberadaan Balai Benih Ikan (BBI) dan Usaha Pembenihan Rakyat (UPR) guna mendorong produktifitas ikan budi daya.
Kepala DKP Papua, FX Mote, di Jayapura, Minggu, menjelaskan upaya tersebut lebih difokuskan di daerah-daerah pegunungan yang tidak memiliki garis pantai dan tingkat konsumsi ikan masyarakatnya masih rendah.
"Memang harapannya, kabupaten/kota giat menghidupkan BBI dan UPR, khususnya di 16 kabupaten di pedalaman," ujarnya.
Ia menyontohkan Kabupaten Jayawijaya yang tingkat produksi ikan budidayanya semakin meningkat karena keberadaan BBI dan UPR didukung penuh oleh pemerntah daerahnya.
"Di sana banyak kolam budidaya yang sedang berkembang walau dari dulu sudah banyak kolam yang ada. Di sana BBI berproduksi baik dan UPR yang sudah dibangun pemerintah juga berjalan baik, bahkan mereka yang menjual benih ke masyarakat," kata dia.
Karena hal itu juga Jayawijaya ditetapkan menjadi satu-satunya sentra produksi bagi penyediaan ikan pada pelaksanaan PON 2020 di Papua, yang berada di wilayah pegunungan.
"Harapan saya, Jayapura, Biak, Merauke, Mimika dan Jayawijaya bisa menjadi sentra produksi ikan bagi PON 2020. Makanya di 2017 ini kita coba merancang apa-apa yang harus dipersiapkan kabupaten/kota dalam rangka menyongsong PON 2020," katanya.
"Untuk Jayawijaya diutamakan produksi budidaya ikan air tawar karena disana perkembangannya cukup bagus dan tingkat konsumsi ikan masyarakatnya cukup bagus, terutama mujair, ikan mas dan lele," sambung Mote. (*)