Biak (Antaranews Papua) - Kampung Wardo Distrik Biak Barat, Kabupaten Biak Numfor, Papua, dijadikan kawasan "eco river park" dalam rangka pengembangan program lingkungan dan pariwisata daerah setempat.
"Masyarakat adat menyambut positif dijadikan Kampung Wardo sebagai kawasan `eco river park`. Ya ke depan daerah ini harus maju dan menjadi tempat kegiatan edukasi bagi perempuan dan anak, tempat penelitian, pariwisata dan sekolah alam," ujar Kepala Suku (Mananwir) Mnu ardo Yohanis Maker, di Biak, Papua, Senin.
Pemilik hak ulayat sekaligus pembina Wardo Eco River Park itu mengakui penetapan Wardo sebagai kawasan "eco river park" telah diikuti dengan penyerahan peta wilayah dan rencana pengembangan rencana wilayah sekitar aliran sungai.
Wilayah Wardo, lanjut Mananwir Mnu Yohanis, sesuai dengan perencanaan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (KPPPA), Universitas Gajah Mada Yogyakarta, serta Universitas Cederawawish Jayapura, akan dibuat taman wisata air, area ramah perempuan dan anak, serta pendirian Sekolah Srikandi Sungai Indonesia (SSI) Papua.
"Penetapan Kampung Wardo sebagai `eco river park` pertama di wilayah Papua patut diberikan pujian masyarakat adat lokal, ya ini menjadi awal kebangkitan masyarakat adat dalam melestarikan lingkungan sekitar bersama pemerintah," kata Yohanis Maker.
Ia mengharapkan dengan dijadikan Wado sebagai kampung "eco rover park" dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian keluarga masyarakat lokal.
Masyarakat adat Wardo, lanjut Yohanis, sangat mendukung program pemerintah yang ikut melindungi dan melestarikan potensi sumber daya alam di lingkungan warga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Biak, Evi Pakdawer, mengatakan Pemkab Biak Numfor sudah menerima pembuatan peta wilayah dan desain perencanaan Wardo "eco river park" dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan Kementerian PPPA.
"Pemkab Biak Numfor sangat mendukung adanya program kampung Wardo `eco river park`, ya ini untuk pertama kali dilakukan di Provinsi Papua," katanya.
Berdasarkan data pembuataan peta wilayah Kampung Wardo "Eco River Park" menyangkut berbagai perencanaan pembangunan yakni pembuatan gapura, dermaga susur sungai (0,88 hektare), dan jembatan kasih (0,17 hektare).
Selain itu, ada kawasan kampung ramah anak (8,2 hektare), kawasan kuliner (6,46 hektare), kebun ikan (0,57 hektare), klinik lingkungan dan budaya (0,2 hektare), dan taman air (0,12 hektare) serta taman batu (0,53 hektare).