Asmat (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Asmat, Provinsi Papua menggelar, pertemuan teknis Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Agats, Kamis (28/2).
Rapat teknis itu dibuka Bupati Asmat Elisa Kambu, dan dihadiri Asisten II Setda Daniel Rumburen, sejumlah kepala intansi daerah, tokoh masyarakat dan puluhan petugas PPL.
Bupati Asmat Elisa Kambu dalam arahannya mengharapkan agar para penyuluh pertanian di kabupaten itu lebih giat mendorong warga untuk bercocok tanam dan berkreasi di bidang pertanian.
“Beberapa tahun ini kehadiran PPL di Asmat memberikan dampak yang baik, terutama sudah mendorong semangat warga untuk bertani. Hal ini terlihat di beberapa distrik,” kata Elisa.
Menurut dia, kehadiran PPL sangat positif. Warga Asmat di kampung-kampung yang dulunya bekerja mencari kayu gaharu kini sudah mengubah profesi mereka dengan menjadi petani.
“Seperti Di Awyu, Sirets, Akat dan Atsy banyak warga menanam sayuran, buah-buahan dan padi. Ini berkat kehadiran PPL, yang merangsang warga untuk bercocok tanam,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah setempat mendorong pengembangan pertanian di sejumlah distrik dan kampung, seperti di Sagare, Yousakor, Sakor, Akat, Atsy, Pantai Kasuari, Sawa Erma dan Suru-Suru.
“Kita harapkan dalam satu dua tahun ke depan warga sudah bisa mandari dalam bidang pertanian. Pembangunan pertanian akan didukung dengan penyediaan infrastruktur,” kata Elisa.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Asmat Muhammad Iqbal mengatakan pertemuan teknis itu diikuti oleh 90 tenaga PPL, yang terdiri dari 23 orang pegawai negeri dan 67 honorer. Puluhan PPL itu disebar di 23 distrik.
Iqbal menambahkan kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari itu menghadirkan narasumber dari Balai Pelatihan Penyuluh Pertanian Provinsi Papua, yakni Elisabet Dudung dan Elisabet Israntili.
“Melalui pertemuan teknis ini kita harapkan PPL bisa meningkatkan pengetahuan dalam rangka menggenjot peningkatan produksi pertanian,” ujarnya. (*/Adv)

