Biak (ANTARA) - Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) Urfu berkekuatan 25 MW di wilayah distrik Yendidori Kabupaten Biak Numfor, Papua, tidak hanya memenuhi kebutuhan elektrifikasi listrik untuk warga di daerah tertinggal terdepan dan terluar (3T), tetapi akan menjadi roda penggerak investasi di Papua.
PLTMG Urfu Biak 1 yang beroperasi Agustus 2019 itu adalah untuk mengaliri listrik kepada masyarakat di wilayah PLN Biak, serta merupakan pembangkit yang bisa dipindah-pindah (mobile power plant/MPP).
"Untuk PLTMG Urfu Biak 1 dengan karakteristik tersebut cocok dengan kondisi Indonesia bagian timur yang jaringan listriknya masih terbatas," ujar Divisi Komersial PT Wijaya Karya Jhony Nelson Simamora di lokasi PLTMG Urfu distrik Yendidori, Kamis.
Jhony menyatakan, berbeda dengan pembangkit listrik tenaga mesin diesel, PLTMG menggunakan gas sebagai bahan bakar untuk memutar turbin yang akan menghasilkan listrik.
Ia juga mengingatkan bahwa jika dibandingkan dengan minyak solar, penggunaan bahan bakar gas mengeluarkan emisi lebih rendah.
Pembangunan pembangkit baru PLTMG Urfu itu juga bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi listrik di masyarakat.
"Peningkatan rasio elektrifikasi itu adalah melalui optimalisasi listrik perdesaan di desa belum berlistrik, pulau terluar atau terdepan, lokasi prioritas dan daerah perbatasan," kata Jhony.
Jhony mengakui untuk fasilitas mesin PLTMG Urfu Biak 2 akan dioperasikan menggunakan mesin merk MAN produksi Jerman karena sudah banyak dikenal di Indonesia.
Menurut dia, dibanding merk lain, diesel genset merk MAN sudah lebih dulu eksis dan telah digunakan antara lain oleh PLN, perkapalan, industri berat dan industri manufaktur.
"Genset MAN sangat cocok digunakan untuk pembangkit listrik--baik negara maupun swasta--,pertambangan, perkebunan, industri berat dan lain sebagainya," katanya.
Tingkatkan pasokan listrik
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Biak Yohanis Darmono mengharapkan pembangunan sarana prasarana fisik PLTMG Urfu yang saat ini dalam proses penyelesaian diharapkan dapat meningkatkan pasokan listrik di tanah Papua.
Darmono mengatakan kebutuhan listrik seperti nyawa perekonomian karena tanpa adanya listrik, maka beragam sektor perekonomian juga tidak bisa bekerja.
Ia menyebut di wilayah luar Jawa pertumbuhan ekonominya harus diakui relatif lebih lambat, di mana salah satu alasan utamanya adalah karena kekurangan listrik.
"Harapan saya setelah PLTMG Urfu berkapasitas 25 MW terdiri Biak 1 sebesar 15 MW dan Biak 2 sebesar 10 MW akan beroperasi pada Agustus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah," harap Manager UP3 PLN Biak Yohanis Darmono.
Menurut Darmono, ketersediaan listrik juga merupakan penggerak utama ekonomi masyarakat karena tanpa listrik, perekonomian masyarakat akan sulit tumbuh.
Manajemen PLN UP3 Biak, lanjutnya, mempunyai komitmen pada program investasi dalam sektor kelistrikan Indonesia khususnya Kabupaten Biak Numfor untuk mendukung pembangunan ekonomi warga.
"Operasional PLTMG akan dilakukan PLN bertujuan untuk mengurangi kebergantungan pada bahan bakar minyak dan meningkatkan campuran bahan bakarnya untuk mengurangi biaya produksi," ungkap Darmono.
Berbagai daerah di Papua, menurut Darmono, telah mengalami permasalahan di mana pasokan listrik tidak dapat memenuhi kebutuhan akan listrik sehingga mengakibatkan pemadaman di beberapa daerah secara bergiliran.
Padahal pasokan aliran listrik, tidak hanya dibutuhkan pada rumah tangga saja, namun juga sangat dibutuhkan pada sektor-sektor industri yang akan berdampak pada perekonomian masyarakatnya pula.
"Maka dari itu, infrastruktur jaringan listrik merupakan komponen penting dalam menunjang aktivitas masyarakat dan juga sangat berpengaruh terhadap masalah perekonomian," katanya.
Selain itu, ujar dia, mendapatkan pasokan Listrik dengan harga yang terjangkau adalah hak dasar masyarakat yang di jamin dalam undang-undang.
Dengan demikian, listrik dinilai sebagai sebuah kewajiban bagi pemerintah untuk menyediakannya kepada rakyat sebagaimana jalan umum.
Darmono juga berpendapat ketersediaan listrik di daerah Biak sangat strategis terutama dalam memenuhi kebutuhan pembangunan di Kabupaten Biak Numfor.
Dukung penyelenggaraan PON 2020
Sedangkan kebutuhan lain dengan operasi PLTMG Biak, ungkap dia, adalah untuk mendukung penyelenggaraan event Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2020.
"Ketersediaan pasokan istrik akan menunjang pelaksanaan PON XX Papua 2020 karena Biak menjadi satu klaster tempat pertandingan PON," ungkap Yohanis.
PLN Biak juga telah menerima sejumlah pengajuan permintaan untuk kebutuhan listrik seperti dari markas komando operasi Angkatan Udara III.
Sedangkan permintaan lain yang juga telah diajukan ke PLN Biak, lanjut Darmono, di antaranya manajemen pembangunan hotel Swiss Bell Biak. serta beberapa pelaku usaha swasta lainnya.
"Manajemen PLN UP3 Biak berharap pemasangan mesin pembangkit di PLTMG Biak 1 dan Biak 2 bisa segera rampung sehingga dapat beroperasi melayani kebutuhan listrik untuk masyarakat di Biak dan Supiori," ucap Yohanis.
Sementara itu, pembangunan konstruksi fisik PLTMG Biak 2 dengan kapasitas 10 MW yang sedang dikerjakan BUMN PT Pembangunan Perumahan sudah mencapai 87 persen.
"Dijadwalkan pada Juli 2019 pembangunan sarana prasarana PLTMG Biak 2 sudah rampung untuk bisa dioperasikan,"ungkap Manager kontruksi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Dwitama Aryana saat menjelaskan progres PLTM Biak 2 kepada media.
Ia mengungkapkan, untuk mesin pembangkit PLTMG Biak 2 akan menggunakan jenis mesin Wartsilla produksi dari negara Finlandia.
Keuntungan mesin Wartsilla, menurut Dwitama, sangat fleksibel penggunaan bahan bakar, bisa dengan solar diesel, minyak dan gas.
Dwitama optimistis pencapaian target operasional PLTMG Biak 2 kampung Urfu distrik Yendidori Kabupaten Biak Numfor diharapkan dapat selesai sesuai rencana kerja pada Juli mendatang.
"Jika PLTMG Biak 2 selesai maka sudah menghasilkan kebutuhan listrik untuk masyarakat di tanah Papua khususnya Kabupaten Biak Numfor dan Supiori," ujarnya.
Program pembangunan listrik di Indonesia dengan kapasitas 35.000 Mega Watt merupakan salah satu kebijakan strategis yang tertuang dalam Nawacita untuk kemandirian energi yang digagas Presiden Joko Widodo.
Berita Terkait
PLN mulai sinkronisasi PLTMG Biak 15 MW
Rabu, 27 November 2019 14:40
PLTMG Urfu Biak Numfor ditargetkan beroperasi Agustus 2019
Sabtu, 25 Mei 2019 10:58
PLTMG Biak Numfor ditargetkan segera beroperasi Maret 2019
Selasa, 29 Januari 2019 13:57
Pemkab Biak Numfor tunggu izin amdal PLTMG Urfu
Jumat, 4 November 2016 8:43
Wamendagri: Sarapan bergizi investasi jangka panjang di Papua Tengah
Rabu, 13 November 2024 16:41
DPMPTSP Kota Jayapura sebut realisasi investasi capai Rp6 triliun
Selasa, 29 Oktober 2024 2:21
BEI beri literasi pasar modal kepada Brimob Polda Papua
Kamis, 24 Oktober 2024 16:50
Kementerian Investasi mendorong UMKM jadi pemasok industri di Papua
Rabu, 16 Oktober 2024 10:35