Timika (ANTARA) - Sebanyak 34 orang pelaku kerusuhan dan tindakan anarkis di Timika, Rabu siang, diproses hukum lebih lanjut untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Kepala Polres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Rabu malam, mengatakan jajarannya menahan 13 orang yang diduga merupakan aktivis dan simpatisan Komite Nasional Papua Barat/KNPB.
Belasan warga itu diamankan lantaran melakukan pemalangan jalan sekaligus memaksa beberapa tempat usaha di Timika untuk meminta ban bekas.
Saat diamankan, dari tangan warga tersebut juga ditemukan bensin. Alat tajam yang sudah dipersiapkan untuk melakukan aksi-aksi anarkis.
"Saat mengamankan mereka, kami juga menemukan bendera bintang kejora. Jadi, jelas ada penumpang gelap yang berseberangan untuk memanfaatkan momentum aksi unjuk rasa damai ini," kata Marlianto.
Juga baca: https://papua.antaranews.com/berita/502328/kapolres-duga-penumpang-gelap-dalangi-kericuhan-di-timika
Juga baca: https://papua.antaranews.com/berita/502312/sekolah-dan-pertokoan-di-timika-tutup-saat-demo-warga-papua
Pada Rabu siang pascaunjuk rasa warga Papua yang berujung kericuhan di halaman Kantor DPRD Mimika, aparat kembali menahan 20 orang yang tertangkap tangan melakukan perusakan Hotel Grand Mozza di Jalan Cenderawasih SP2.
"Sebetulnya jumlah warga yang kami amankan sebanyak 45 orang. Namun setelah disisir, hanya 34 orang yang berlanjut proses hukumnya. Yang jelas, kami akan lakukan tindakan tegas terukur," ujarnya.
Selain mengamankan puluhan orang, polisi juga menyelidiki penggunaan senjata rakitan saat massa kocar-kacir membubarkan diri dari halaman Kantor DPRD Mimika yang kemudian berlanjut dengan melakukan serangkaian aksi perusakan kendaraan dan fasilitas umum di Jalan Cenderawasih Timika.
Pada Rabu petang, polisi menerima laporan dari pemilik salah satu dealer kendaraan di Timika bahwa bangunannya ditembaki seseorang.
"Kasat Reskrim dan unit identifikasi masih mengecek proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian. Kami pastikan itu bukan dari senjata organik TNI dan Polri, tetapi dari senjata rakitan seperti doorlock. Ini sengaja mau ditembakan ke petugas sehingga kami meminta rekan-rekan anggota TNI dan Polri untuk meningkatkan kewaspadaan," kata dia.
Terkait kerusuhan yang terjadi di Timika pada Rabu siang hingga petang itu, polisi sudah mendata kerugian materil yang ditaksir mencapai Rp1 miliar.
Kerugian terbesar dialami Hotel Grand Mozza yang terletak di kawasan Jalan Cenderawasih SP2 Timika.
Pos keamanan, kaca bagian lobi dan kaca bagian depan hotel serta sisi barat hotel itu hancur berguguran setelah dilempari batu oleh para perusuh.
Sejumlah kendaraan pribadi dari peserta yang mengikuti kegiatan di hotel berbintang empat itu juga ditimpuk dengan batu menyebabkan kaca-kaca mobil hancur berantakan.
Adapun korban luka saat kerusuhan berjumlah tiga orang, mereka adalah anggota TNI dari Detasemen Kavaleri 3/Srigala Ceta, anggota Polres Mimika dan anggota Brimob Detasemen B Polda Papua.
"Satu orang rekan anggota TNI terluka di bagian kepala dan mendapat dua jahitan. Sedangkan anggota Polres Mimika dan Brimob mengalami luka memar akibat terkena lemparan batu. Mereka semua sedang dalam perawatan," kata dia.
Berita Terkait
Pj Bupati Mimika: Pemerintah terbuka kerja sama dengan SAR
Selasa, 19 November 2024 11:25
Imigrasi Timika: Tiga distrik menjadi contoh pencegahan imigran legal
Senin, 18 November 2024 13:43
PTFI-Keuskupan Timika melatih 20 pemuda Kamoro pengentasan kemiskinan
Senin, 18 November 2024 2:29
Telkomsel terus dukung transformasi sektor pertambangan Timika
Selasa, 5 November 2024 12:14
Lapas Timika melakukan investigasi atas dugaan penganiyaan warga binaan
Jumat, 25 Oktober 2024 16:52
YPMAK Timika sebut 20 sekolah ikuti lomba bulan bahasa
Kamis, 17 Oktober 2024 15:40
Dishub Mimika siapkan pembangunan jembatan penyeberangan di Timika-Papua Tengah
Rabu, 16 Oktober 2024 10:33
SAR Timika sebut kemajuan teknologi membantu proses pencarian
Selasa, 15 Oktober 2024 14:09