Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo menjelaskan secara gamblang rencana-rencana dan tindakan-tindakan ke depan yang sudah dan akan diambil dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat.
"Perkembangan terbaru di Papua memerlukan langkah-langkah yang luar biasa dari Presiden, tidak bisa Presiden hanya mengeluarkan himbauan-himbauan yang datar dalam situasi seperti sekarang," kata Fahri di Jakarta, Jumat.
Dia menilai harus ada pesan yang sampai ke hati masyarakat khususnya masyarakat Papua yang menganggap bahwa ada yang tidak beres dalam cara kita melihat Papua.
Karena itu menurut dia, Presiden harus mewakili seluruh bangsa Indonesia dan menjelaskan secara gamblang rencana-rencana dan tindakan-tindakan ke depan yang sudah dan akan diambil dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat.
"Sambil tentunya mendengar apa yang sekarang dalam jangka pendek dituntut masyarakat dan lalu kemudian kita mencoba membangun pengertian jangka panjang tentang keadaan kita," ujarnya.
Fahri menilai Presiden terlalu datar membuat pernyataan, sementara orang sudah bertindak jauh termasuk adanya pihak-pihak yang mencoba menginternasionalisasi persoalan ini dan jangan sampai kita menyesal karena terlambat.
Karena itu dia meminta Presiden perlu mengambil langkah-langkah yang luar biasa karena persoalan ini bukan persoalan kecil.
"Kalau dianggap kecil, itu salah. Persoalan ini ada akar terdalamnya ya, dan akar terdalamnya itu ada dalam hati yang tidak mudah kita baca dengan kasat mata," katanya.
Dia menilai ini adalah tugas berat pemimpin Indonesia, karena memiliki luas wilayah dan disparitas, baik fisik maupun non-fisik yang tidak kecil.
Menurut dia, jarak antara Jakarta dan Papua itu tidak mengandung jarak fisik, tetapi juga mengandung jarak-jarak lain, termasuk jarak psikologis yang semuanya harus dijembatani dengan rencana-rencana yang luar biasa.
"Sekali lagi, pihak yang bermain di kasus Papua selalu banyak, terutama pihak internasional yang selalu ingin agar kedamaian dan stabilitas di Papua itu tidak pernah selesai," ujarnya.
Berita Terkait
Fahri Hamzah: Biaya politik mahal menjadi "bumerang" sistem demokrasi
Minggu, 5 September 2021 12:17
Partai Gelora usulkan tiga skenario akhiri ketidakpastian hukum
Rabu, 24 Februari 2021 10:29
Fahri: Keberagaman menjadi format Indonesia mempersatukan dunia
Minggu, 16 Agustus 2020 3:41
Menko Polhukam Mahfud ungkap alasan Fahri Hamzah dan Fadli Zon dapat tanda kehormatan
Kamis, 13 Agustus 2020 15:54
Waketum Gelora Fahri Hamzah: Tiga tantangan dihadapi bangsa Indonesia
Sabtu, 18 Juli 2020 13:38
Fahri Hamzah dukung Presiden bangun istana kepresidenan di Papua
Rabu, 11 September 2019 10:01
Fahri Hamzah dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Ratna Sarumpaet
Selasa, 7 Mei 2019 11:21
Fahri enggan "gocek" terlalu jauh isu pindah ibu kota
Senin, 6 Mei 2019 20:33