Ambon (ANTARA) - Warga Kota Ambon dan sekitarnya panik dan berlarian ke arah dataran tinggi di kota tersebut untuk menghindadri kemungkinan terjadinya tsunami usai dilanda gempa bumi dengan magnitudo 6,8, Kamis pagi.
Wartawan ANTARA di Ambon melaporkan, lalu lintas di berbagai ruas jalan di Kota Ambon macet karena dipadati oleh warga yang menggunakan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, yang berupaya menuju ke sejumlah dataran tinggi di kota itu.
Sejumlah wilayah yang dianggap cukup tinggi menjadi tujuan warga Kota Ambon antara lain kawasan Desa Paso, Kelurahan Karampanjang, dan Dusun Kayu Putih, Kelurahan Kudamati, walau gempa tersebut dilaporkan tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, kepanikan warga semakin bertambah karena gempa susulan masih terus terjadi dengan guncangan yang cukup kuat dirasakan warga. Akibat gempa tersebut, sejumlah bangunan terlihat mengalami kerusakan.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa Ambon dengan magnitudo 6,8 memiliki intensitas maksimum VII-VI MMI menyebabkan jembatan dan bangunan di sana mengalami kerusakan.
Gempa dangkal dengan kedalaman 10 km berkekuatan magnitudo 6.8 yang mengguncang Ambon, Provinsi Maluku, pada Kamis pukul 06.46 WIB itu dengan koordinat 3.38 lintang selatan dan 128.43 bujur timur berjarak 40 km Timur Laut Ambon Maluku.
Berita Terkait
Gempa bumi magnitudo 5,9 guncang Pulau Buru dan Ambon
Minggu, 4 April 2021 3:50
BMKG: Gempa di Laut Maluku, Bali, dan Ambon tidak berkaitan
Minggu, 17 November 2019 4:47
Gempa magnitudo 5,1 guncang Ambon
Selasa, 12 November 2019 20:05
Projamin galang dana untuk pengungsi kerusuhan Wamena dan gempa Ambon
Minggu, 20 Oktober 2019 8:31
LIPI: Tak benar Maluku ambles jika palung laut longsor
Sabtu, 12 Oktober 2019 14:53
Pemuda Kei kirim bantuan untuk korban gempa di Ambon
Minggu, 6 Oktober 2019 15:52
Pertamina Maluku-Papua salurkan bantuan peduli gempa Ambon
Jumat, 4 Oktober 2019 10:42
Pengungsi pascagempa Ambon capai 95.256 jiwa
Kamis, 3 Oktober 2019 14:57