Jakarta (ANTARA) - Atap plafon ambrol di Gereja Maria Kusuma Karmel (MKK) Kembangan Jakarta Barat diduga diakibatkan rembesan air hujan yang menyerap ke material.
Salah satu tim renovasi Gereja MKK, Vincent di lokasi kejadian, Minggu, menjelaskan dugaan penyebab ambrolnya plafon gereja tersebut karena material gipsumnya sudah tidak kuat menahan rembesan air..
"Materialnya gipsumnya sendiri sudah tidak kuat menahan rembesan air hujan sehingga makin lapuk dan akhirnya ambrol," ujar Vincent.
Sebelum peristiwa atap ambrol, pihak Gereja MKK tengah melakukan renovasi dengan membongkar bagian plafon ruang ibadah jemaaat di lantai 1.
Pembongkaran sudah berlangsung sejak September 2019 dan berlangsung secara bertahap.
Vincent mengatakan seluruh genteng di gereja tersebut sudah selesai terpasang. Hanya, tinggal sebagian plafon yang belum dibongkar dan dipasang.
"Kalau genteng ini sudah semua, kalau plafon memang masih tahap dibongkar, tapi sebagian yang dibongkar sudah dipasang jaring seperti ini," kata Vincent.
Akibat peristiwa tersebut, dua jemaat suami istri yang berada di tengah barisan terdepan mengalami luka masing-masing di lengan dan kepala.
Berita Terkait
Plafon Vereja MKK Kembangan Jakarta jatuh timpa jemaat
Minggu, 19 Januari 2020 13:34
Polisi akan bina tukang bakso yang ludahi mangkok dagangan
Sabtu, 27 Juni 2020 14:35
Polisi selidiki perampokan minimarket di Kembangan Jakbar
Rabu, 27 Mei 2020 1:12
Kemarin, berita Kapolsek Kembangan dicopot hingga warga berjemur
Jumat, 3 April 2020 8:53
Cerita pernikahan mantan Kapolsek Kembangan di mata tamu undangan
Kamis, 2 April 2020 14:05
Kompetisi Robot Terbang kembangan budaya iptek pelajar di Kota Magelang
Rabu, 26 Februari 2020 12:20
Legislator dukung Pemkab Jayawijaya kembangan sektor pertanian
Minggu, 2 April 2017 17:42
Kejaksaan bidik tersangka baru kasus korupsi PT Pegadaian
Selasa, 25 Januari 2022 18:49