Purwokerto (ANTARA) - Pengamat ekonomi perikanan dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Teuku Junaidi, mengatakan peringatan Hari Gizi merupakan momentum untuk meningkatkan kampanye gemar makan ikan.
"Peringatan Hari Gizi setiap 25 Januari sangat tepat untuk meningkatkan kampanye gemar makan ikan," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis.
Dia mengatakan ikan merupakan salah satu sumber gizi terbaik yang diperlukan oleh kesehatan tubuh manusia, terutama bagi anak-anak.
"Dengan demikian kalau kita berbicara gizi, makan ikan adalah salah satu sumber gizi yang memiliki nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh, terutama sangat bermanfaat bagi kecerdasan anak-anak," katanya.
Karena itu, kata dia, kampanye makan ikan perlu terus diintensifkan agar menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
"Pemerintah daerah perlu mengintensifkan kampanye makan ikan guna meningkatkan konsumsi ikan di tengah masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," katanya.
Dia menjelaskan kampanye makan ikan juga diharapkan akan dapat berkontribusi pada peningkatan produksi ikan.
"Hal ini harus dimulai sejak dini, perlu kerja sama antar-instansi terkait. Misalkan Dinas Kelautan dan Perikanan dapat melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan agar siswa sejak usia dini sudah gemar makan ikan," katanya.
Dia juga mengatakan hasil produksi ikan terus mengalami peningkatan sehingga harus diimbangi dengan konsumsi ikan yang tinggi.
"Jangan sampai produksi ikan yang terus meningkat, tidak sebanding dengan konsumsi ikan yang ternyata masih tergolong rendah," kata Junaidi.
Dengan tingginya konsumsi ikan, lanjut dia, maka akan mendorong pendapatan nelayan dan meningkatkan perekonomian lokal.
"Tersedianya ikan, berarti tersedianya pangan bagi masyarakat, keunggulan ikan juga dikarenakan harga ikan yang relatif stabil dan hal ini akan memberikan andil dalam menekan nilai inflasi," katanya.