Payakumbuh (ANTARA) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menyiapkan enam becak motor dan petugas khusus yang akan bekerja untuk mengumpulkan sampah dari Orang Dalam Pengawasan (ODP) terkait virus corona atau COVID-19 di daerah itu.
Wakil Wali kota Payakumbuh Erwin Yunaz di Payakumbuh, Sabtu mengatakan pengawasan dan penanggulangan untuk penyebaran COVID-19 harus tuntas, termasuk sampah dari ODP.
"Semangat ini lah yang akan kita pegang teguh bagaimana meyakinkan masyarakat kalau yang kita hadapi ini serius dan bukan main-main. Semoga semangat ini tertular kepada masyarakat kita," katanya.
Ia mengatakan setiap petugas yang telah ditunjuk telah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap standar penanganan limbah tersebut. Serta cairan pencuci tangan dan sesuatu hal yang dianggap penting dalam menjalankan tugas.
"Jangan sembrono dan harus memerhatikan SOP nya, petugas kita ini mendapat jaminan khusus dari Pemko karena mereka bekerja penuh resiko," ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Payakumbuh Dafrul Pasi mengatakan pelayanan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 2020 dan tindak lanjut Edaran Gubernur Sumbar Tahun 2020 tentang pengolahan limbah infeksius dan sampah rumah tangga dari ODP COVID-19.
Ia mengatakan pihaknya sudah menunjuk petugas dan enam becak motor yang sudah dimodifikasi untuk melayani sampah ODP di Payakumbuh.
"Semua petugas ini nantinya tersebar di 5 kecamatan yang ada. Setiap petugas juga telah mengetahui setiap rumah yang ODP," kata dia.
Ia menyebutkan sampah infeksius dari ODP tidak boleh dicampur dengan limbah orang lain. Penanganan untuk sampahnya pun akan dipisahkan sehingga nantinya tidak menjadi media baru untuk penyebaran COVID-19.
"Bahkan, seluruh becak motor yang digunakan oleh petugas khusus kita itu juga akan disemprotkan disinfektan setiap harinya. Petugas kita juga telah kita beri arahan apa saja yang harus dilakukan sebelum dan sesudah mengumpulkan sampah ODP," katanya.
Berita Terkait
Daerah diminta tutup kembali sekolah jika penularan virus corona meningkat
Kamis, 13 Agustus 2020 9:53
Direktur WHO: Dampak virus corona akan terasa hingga puluhan tahun ke depan
Sabtu, 1 Agustus 2020 13:38
Belum termasuk dampak virus corona, klub-klub Inggris sudah rugi Rp1 triliun
Rabu, 10 Juni 2020 9:46
Harga barang kebutuhan pokok di Jayapura naik dampak virus Corona
Rabu, 29 April 2020 16:22
Kementerian Sosial persilakan Pemda usulkan data penerima bansos COVID-19 diluar DTKS
Rabu, 29 April 2020 12:09
Kepala ORI:Papua Barat diminta antisipasi dampak keamanan akibat COVID-19
Kamis, 23 April 2020 16:13
Kepala BKF duga anggaran Rp405,1 triliun tak cukup tangani dampak COVID-19
Senin, 20 April 2020 13:31
Rasionalisasi belanja Papua Barat ditargetkan selesai 18 April
Sabtu, 18 April 2020 0:25