Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan jajaran menterinya untuk mecermati peringatan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) tentang adanya potensi kelangkaan atau bahkan krisis pangan dunia akibat situasi pandemi virus corona baru (COVID-19).
Presiden, dalam rapat terbatas melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin, memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengingatkan setiap kepala daerah agar mampu menjaga ketersediaan bahan pokok.
“Peringatan dari FAO agar betul-betul kita perhatikan, kita garis bawahi mengenai peringatan bahwa pandemi COVID-19 ini bisa berdampak pada kelangkaan pangan dunia atau krisis pangan dunia,” ujarnya, dalam rapat terbatas mengenai Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 itu.
Setiap kepala daerah, kata Presiden, perlu memperhitungkan kebutuhan pangan setiap daerah hingga beberapa waktu ke depan. Sehingga kelangkaan bahan pokok bisa dihindari dan tidak terjadi kenaikan harga secara drastis.
“Mungkin panen saat ini baik, lalu panen pada penanganan yg ke bulan Agustus September betul-betul dilihat secara detail sehingga tidak mengganggu produksi rantai pasok maupun distribusi bahan makanan yang ada,” kata Presiden.
Merujuk pada situs resmi FAO, tekanan akibat COVID-19 dalam rantai pasokan bahan pangan masih minim. Namun, terdapat tantangan ke depannya dalam alur logistik. Hal ini juga karena distribusi bahan makanan perlu berjalan tanpa batasan, dan sesuai dengan standar keamanan pangan yang ada.
Untuk mengurangi dampak pandemi pada pangan dan pertanian, FAO meminta negara-negara di dunia untuk memenuhi kebutuhan pangan dari populasi rentan. Kemudian negara-negara di dunia juga perlu meningkatkan program perlindungan sosial, menjaga perdagangan pangan global terus berjalan, menjaga rantai pasokan domestik tetap bergerak, dan mendukung kemampuan petani kecil untuk meningkatkan produksi pangan.