Jakarta (ANTARA) - Selandia Baru akan meluncurkan aplikasi lacak kontak, contact-tracing, yang membantu masyarakat menelusuri perjalanan mereka demi mengurangi penyebaran virus corona.
Jika negara lain menyebut aplikasi pelacak, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinta Ardern memakai istilah "buku harian digital" untuk mencatat perjalanan pribadi mereka, sambil memastikan data akan aman.
"Sambil berjaga-jaga jika pada kemudian hari Anda terjangkit COVID-19, Anda punya referensi untuk menceritakan ke mana saja Anda pergi dalam periode tertentu," kata Ardern, dikutip dari Reuters, Senin.
Selandia Baru memperlonggar kebijakan untuk mengurangi penyebaran virus corona, mereka saat ini berada di "tingkat dua" skala waspada sejak pekan lalu.
Tempat publik termasuk restoran, toko dan taman bermain sudah buka dan tetap menjalankan protokol jarak sosial. Beberapa sekolah di negara tersebut juga sudah mulai buka setelah dua bulan ditutup.
Bulan Mei ini, tercatat hanya 19 kasus COVID-19 di Selandia Baru, tidak ada kasus baru per Senin hari ini. Angka kasus virus corona di negara tersebut cenderung menurun sejak puncak pada April lalu.
COVID-19 di Selandia Baru tercatat memakan korban jiwa sebanyak 21 orang sejak kasus pertama 28 Februari lalu.
Berita Terkait
Pemkab Jayapura sebut pelaku usaha tumbuh setelah pandemi COVID-19
Selasa, 10 September 2024 12:03
Dinkes Papua minta warga perkuat prokes dan PHBS cegah COVID-19
Sabtu, 1 Juni 2024 2:36
Pemkab Jayapura tekankan 54 OPD dukung penurunan kemiskinan ekstrem
Rabu, 27 Maret 2024 19:45
Pj Bupati Jayapura ingatkan warga tetap patuhi protokol kesehatan
Minggu, 31 Desember 2023 12:49
Pemkot Jayapura pastikan persediaan bahan pokok aman jelang Natal
Jumat, 22 Desember 2023 18:29
DPRD Jayapura minta Dinkes melakukan antisipasi cegah COVID-19
Kamis, 21 Desember 2023 2:30
Satgas COVID-19: Warga Papua jaga kesehatan setelah pencabutan wajib masker
Senin, 12 Juni 2023 12:16
Dinkes Jayapura minta warga perhatikan prokes selama libur Lebaran
Senin, 17 April 2023 14:45