Manokwari (ANTARA) - Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat berharap hasil panen rumput laut di Kabupaten Teluk Wondama meningkat 100 kali lipat.
Kepala Balitbangda Papua Barat, Charlie Heatubun di Manokwari, Sabtu, mengatakan bahwa wilayah perairan Teluk Wondama masih sangat luas. Jika dioptimalkan bukan tidak mungkin target itu bisa tercapai.
"Apalagi dari sisi iklim kita sangat diuntungkan. Wilayah kita berada di Khatulistiwa yang beriklim tropis sehingga penanaman dan panen bisa dilakukan sepanjang tahun," ucap Heatubun.
Ia menyebutkan pada Selasa lalu 20 ton hasil panen rumput laut petani asli Papua di Teluk Wondama dikirim ke Surabaya. Saat ini rumput laut baru dikembangkan di sejumlah kampung yang tersebar di tiga distrik/kecamatan yakni Roon, Roswar serta Rumberpon.
Charlie berharap masyarakat pesisir di distrik lain juga mulai membudidayakan tanaman tersebut. Saat ini produksi rumput laut di daerah tersebut masih sangat kecil, sedangkan pasar sudah terbuka lebar.
"Kendala kita ada pada petani, belum banyak masyarakat di sana yang membudidayakan rumput laut. Mudah-mudahan setelah melihat hasilnya, yang lain tergiur dan mau memulai," ucap Charlie lagi.
Secara keseluruhan, produksi petani di tiga distrik ini baru berada pada kisaran 10 hingga 20 ton perpanen. Dengan luas wilayah perairan di Teluk Wondama produksi bisa ditingkatkan setidaknya mencapai 200 ton.
Di sisi lain, lanjut Heatubun, transportasi masih kendala dan membutuhkan perhatian serius dari sejumlah pemangku kepentingan.
"Mengingat jalur distribusi sangat berpengaruh terhadap pemberlakuan harga di tingkat petani. Biaya operasionalnya imbasnya, harga di petani tertekan," katanya.
"Petani mendapat harga beli Rp 6 per Kg, sedangkan harga jual di Surabaya Rp18 ribu. Ada kesenjangan cukup jauh karena pembeli harus menanggung seluruh biaya operasional," sebut Charlie menambahkan.
Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan Papua Barat yang masuk dalam skema investasi hijau. Selain Teluk Wondama, pengembangan juga didorong di Missol, Raja Ampat.***1***