Timika (ANTARA) - Kalangan Komisi B DPRD Mimika, Provinsi Papua mendukung penuh kebijakan yang diambil oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat dalam melakukan penataan para pedagang di Pasar Sentral Timika, Jalan Hasanuddin, Distrik Mimika Baru.
Ketua Komisi B DPRD Mimika Rizal Pata'dan di Timika, Minggu, mengatakan jajarannya sudah melakukan kunjungan lapangan ke Pasar Sentral Timika pada Rabu (28/10) untuk melihat secara langsung kondisi pasar dan fasilitas yang ada serta apa permasalahan yang dihadapi untuk penataan kawasan pusat perekonomian di Kota Timika.
"Kami mendukung kebijakan Disperindag Mimika untuk menutup pagar tembok pembatas dengan pemukiman warga di sekitar Pasar Sentral yang banyak dijebol oleh warga. Ini untuk kepentingan keamanan dan kenyamanan barang dagangan para pedagang di Pasar Sentral Timika karena ada banyak pencurian yang dilaporkan oleh para pedagang," jelasnya.
Rizal mengatakan keluhan warga sekitar pasar akan kesulitan akses ke dalam pasar setelah pagar keliling kembali ditembok sudah terjawab dengan adanya pekerjaan jalan keliling kawasan sekitar dan di belakang pasar itu.
"Sekarang sudah dibuatkan jalan keliling di belakang tembok Pasar Sentral dengan lebar lima meter. Memang pekerjaan jalan ini belum selesai, mudah-mudahan tahun 2021 semuanya beres. Yang jelas pagar tembok yang bolong-bolong keliling pasar itu memang harus segera ditutup," ujarnya.
Hal lain yang menjadi sorotan Komisi B DPRD Mimika yaitu soal kebersihan di lapak-lapak jualan pedagang Pasar Sentral Timika dan segera difungsikan bangunan yang sudah tujuh tahun diterlantarkan namun membutuhkan renovasi kembali.
"Kami sudah masuk sampai di dalam pasar, kondisinya amburadul, tidak tertib, semua bercampur baur. Kami harapkan Disperindag menata ulang para pedagang sehingga ada rasa nyaman saat orang berbelanja. Yang paling utama itu pemisahan antara dagangan basah dan kering. Bangunan-bangunan liar yang menyatu dengan bangunan utama juga harus dibersihkan. Kami minta ketegasan dari Disperindag Mimika soal ini," kata Rizal, wakil rakyat dari Partai Golkar.
Kalangan dewan mengharapkan agar di lokasi Pasar Sentral Timika nantinya juga disiapkan Ruang Terbuka Hijau (RTH), taman dan tempat bermain untuk anak-anak.
Komisi B DPRD Mimika berjanji untuk memperjuangkan anggaran yang cukup memadai untuk penataan kawasan Pasar Sentral Timika untuk kepentingan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat setempat.
"Pasar Sentral itu merupakan pusat kegiatan masyarakat dan pusat perputaran ekonomi di Kota Timika sehingga harus diprioritaskan untuk ditata lebih baik lagi," ujar Rizal.

Kepala Disperindag Mimika Michael Gomar mengatakan berbagai kekurangan yang ditemui di Pasar Sentral Timika saat ini akan terus dibenahi dalam perjalanan waktu ke depan sesuai master plan atau rencana desain awal pasar tersebut.
"Pembenahan yang kami lakukan sekarang ini sebetulnya hanya berupaya mengembalikan fungsi pasar ini sesuai master plannya yang dulu sudah ditetapkan. Dalam master plan itu sudah ada kawasan RTH, arena bermain untuk anak-anak, wisata kuliner, pembagian blok jualan basah dan kering, Pasar Mama-mama Papua, pasar sore dan pasar malam. Ini semua harus ditata kembali sesuai konsep awalnya. Tentu dalam penataan ini membutuhkan anggaran yang cukup," jelasnya.
Gomar berharap melalui penataan terus-menerus kawasan Pasar Sentral Timika menjadi lebih rapih dan bersih maka ke depan kawasan itu menjadi ikonik bagi Kota Timika yang tengah mempersiapkan diri menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON XX dan Pesparawi XIII Tanah Papua pada bulan Oktober 2021.