Jayapura (ANTARA) - Perhimpunan Advokasi Kebijakan Hak Asasi Manusia (PAK-HAM) Provinsi Papua meminta penghentian berbagai kasus kekerasan yang terjadi di tanah Papua yang telah menimbulkan banyak korban jiwa bagi masyarakat sipil maupun aparat pemerintah.
"Jika kekerasan dilawan dengan kekerasan maka kekerasan baru akan muncul dan begitulah siklus kekerasan terus berlanjut, jadi visi kami hentikan kekejaman, ciptakan Papua Damai," harap Direktur PAK HAM Papua Matius Murib dalam keterangan di Jayapura, Minggu.
Ia mengharapkan berbagai kebijakan pembangunan di daerah untuk masyarakat Papua dilakukan dengan penegakan HAM berbasis kearifan lokal.
Murib mengakui Provinsi Papua masih wilayah konflik karena berbagai kepentingan sehingga perlu tercipta adanya kedamaian di tengah kehidupan sosial masyarakat.
"Kedamaian belum terwujud, tapi percayalah semua akan indah pada waktu-Nya dan berproses, tetap semangat serta terus berjuang cara damai,"ungkap Direktur PAK HAM Papua Matius Murib menanggapi berbagai kasus kekerasan yang tengah terjadi di Papua.
Ia mengharapkan adanya komitmen bersama masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan Papua sebagai rumah damai bagi semua orang.
"Berbagai persoalan pembangunan yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat di tanah dapat diatasi dengan cara-cara dialog dan tidak dengan kekerasan," harap Matius Murib.
Berita Terkait
PAK HAM Papua beri pembekalan tentang HAM prajurit Korem 172/PWY
Sabtu, 26 November 2022 2:20
Ketua PAK HAM Papua ditahan polisi diduga merugikan negara Rp1,1 miliar
Kamis, 10 Desember 2020 11:46
PAK HAM Papua kutuk kasus penembakan pelajar di Ilaga Puncak
Minggu, 22 November 2020 18:08
Direktur PAK HAM ajak wujudkan Papua rumah damai
Minggu, 8 November 2020 14:54
PAK Ham: Bangun Papua dengan pendekatan damai dan kesejahteraan
Kamis, 5 November 2020 23:11
Direktur PAK Ham Papua Silaturahmi Dengan Danrem 172/PWY
Senin, 2 November 2020 15:58
PAK HAM Papua keluarkan enam pernyataan keperihatinan
Kamis, 1 Oktober 2020 20:18
PAK HAM mengapresiasi Kapolda Papua terkait PSU Pilkada Deiyai
Selasa, 13 November 2018 19:27