Puncak baru Gunung Qomolangma 8.848 mdpl, tertinggi dunia
Beijing (ANTARA) - Puncak baru Gunung Qomolangma berada di ketinggian 8.848,86 meter dari permukaan laut (mdpl) dan merupakan puncak tertinggi di dunia, demikian diumumkan bersama oleh China dan Nepal, Selasa (8/12).
Ketinggian tersebut sudah termasuk puncak salju yang telah dikonfimasi para peneliti dari kedua negara yang telah menyepakati konsensus atas hasil pengukuran kembali pada tahun lalu.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Nepal Bidya Devi Bhandari pada Selasa juga bertukar surat tentang Gunung Qomolangma yang mencerminkan pentingnya persahabatan tradisional China-Nepal, demikian dilaporkan media resmi China.
Lebih dari satu tahun, tim survei kedua negara berhasil mengatasi berbagai kesulitan hingga akhirnya mencapai kesimpulan ketinggian puncak salju dengan mengacu pada Sistem Referensi Ketinggian Internasional (IHRS), kata Presiden Xi.
Tim survei China berhasil mencapai puncak Gunung Qomolangma pada 27 Mei 2020 untuk mengukur kembali ketinggian puncak, sementara tim survei Nepal sampai di puncak pada Mei 2019.
Tahun ini merupakan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara China dan Nepal.
Menurut Xi, kedua belah pihak telah meningkatkan kepercayaan politik timbal balik, memajukan pembangunan proyek Prakarsa Sabuk Jalan (BRI), dan mengimplementasikan visi jaringan konektivitas lintas-Himalaya.
Dia berharap China dan Nepal membangun kemitraan strategis untuk kemakmuran dan yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara.
Sementara dalam suratnya, Presiden Bhandari mengatakan Nepal dan China telah bertetangga, bersahabat, dan bermitra baik.
Menurut perempuan presiden itu, hubungan kedua negara sesuai dengan kepentingan mereka dalam menjalin kerja sama di bidang ekonomi, konektivitas, budaya, dan pertukaran antarmasyarakat.
Bhandari mengatakan merasa senang bisa melakukan pengumuman bersama soal ketinggian Gunung Qomolangma, sebagai simbol persahabatan sekian lama Nepal-China.
Gunung Qomolangma melintasi perbatasan China-Nepal. Pengukuran yang dirilis pada 2005 ketinggian perbukitan batu Qomolangma tercatat 8.844,43 meter dari permukaan laut.
Ketinggian tersebut sudah termasuk puncak salju yang telah dikonfimasi para peneliti dari kedua negara yang telah menyepakati konsensus atas hasil pengukuran kembali pada tahun lalu.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Nepal Bidya Devi Bhandari pada Selasa juga bertukar surat tentang Gunung Qomolangma yang mencerminkan pentingnya persahabatan tradisional China-Nepal, demikian dilaporkan media resmi China.
Lebih dari satu tahun, tim survei kedua negara berhasil mengatasi berbagai kesulitan hingga akhirnya mencapai kesimpulan ketinggian puncak salju dengan mengacu pada Sistem Referensi Ketinggian Internasional (IHRS), kata Presiden Xi.
Tim survei China berhasil mencapai puncak Gunung Qomolangma pada 27 Mei 2020 untuk mengukur kembali ketinggian puncak, sementara tim survei Nepal sampai di puncak pada Mei 2019.
Tahun ini merupakan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara China dan Nepal.
Menurut Xi, kedua belah pihak telah meningkatkan kepercayaan politik timbal balik, memajukan pembangunan proyek Prakarsa Sabuk Jalan (BRI), dan mengimplementasikan visi jaringan konektivitas lintas-Himalaya.
Dia berharap China dan Nepal membangun kemitraan strategis untuk kemakmuran dan yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara.
Sementara dalam suratnya, Presiden Bhandari mengatakan Nepal dan China telah bertetangga, bersahabat, dan bermitra baik.
Menurut perempuan presiden itu, hubungan kedua negara sesuai dengan kepentingan mereka dalam menjalin kerja sama di bidang ekonomi, konektivitas, budaya, dan pertukaran antarmasyarakat.
Bhandari mengatakan merasa senang bisa melakukan pengumuman bersama soal ketinggian Gunung Qomolangma, sebagai simbol persahabatan sekian lama Nepal-China.
Gunung Qomolangma melintasi perbatasan China-Nepal. Pengukuran yang dirilis pada 2005 ketinggian perbukitan batu Qomolangma tercatat 8.844,43 meter dari permukaan laut.