Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi kinerja dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta dalam mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Saya apresiasi pada RS Polri yang secara sistematis dan aktif mempersiapkan proses pengidentifikasian yang profesional. Harapan Presiden Jokowi untuk bisa memberikan pelayanan bisa berjalan dengan baik," kata Budi Karya usai melakukan kunjungan di RS Polri, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan dalam kunjungannya tersebut diperoleh informasi bahwa RS Polri telah mengidentifikasi 59 DNA dari keluarga korban, sehingga masih kurang 3 dari total korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut.
Namun menurut dia, berdasarkan informasi dari pihak maskapai Sriwijaya Air, tiga DNA tersebut akan dikirimkan hari ini sehingga akan lengkap sebanyak 62 DNA.
"Lalu sudah diterima 56 atau 60 kantong jenazah korban. Itu menunjukkan dalam waktu yang pendek, data-data tersebut bisa disatukan dengan cepat dan terukur," ujarnya.
Selain itu menurut dia, RS Polri juga telah menjalankan dengan baik proses kolaborasi untuk mengidentifikasi, merawat dan menyerahkan jenazah korban Sriwijaya.
Apalagi menurut dia, RS Polri dibantu banyak relawan untuk proses identifikasi jenazah korban dan bantuan psikologi bagi keluarga korban.
"Itu menunjukkan masyarakat Indonesia peduli ketika terjadi musibah. Dan insya Allah ini menjadi bukti kekompakkan pemerintah dan masyarakat berjalan baik," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Menhub Budi Karya didampingi Kepala RS Polri Brigjen Asep Hendradiana, Dirut Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena, dan Direktur Operasional PT. Jasa Raharja Amos Sampetoding.