Kabar gembira, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua terus meningkat, dengan angka yang sembuh dari penularan virus corona jenis baru itu mencapai 5.909 orang dari total kasus 6.135 pasien.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Selasa mengatakan persentase jumlah pasien sembuh saat ini jauh lebih tinggi dibanding temuan kasus baru COVID-19."Dari hari ke hari jumlah pasien yang sembuh semakin banyak dan persentasenya jauh lebih tinggi dibanding temuan kasus baru. Tentu ini hal yang menggembirakan dan membuktikan bahwa penanganan pandemi COVID-19 di Mimika sudah berjalan sangat baik," ujar John, panggilan akrab Johannes Rettob.
Saat ini, katanya, hanya terdapat 176 kasus aktif COVID-19 di Mimika, dengan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit, yaitu RS Tembagapura dan RSUD Mimika sangat sedikit, sementara RSMM Timika sudah lebih dari satu pekan tidak lagi merawat pasien COVID-19.
Ia menjelaskan pasien aktif COVID-19 terbanyak menjalani isolasi mandiri, baik di rumah maupun di barak karyawan karena sebagian besar tidak menunjukkan tanda dan gejala dan beberapa lagi hanya mengalami gejala ringan.
"Tren kesembuhan pasien COVID-19 di Mimika dalam dua pekan terakhir semakin bagus dengan jumlah kasus baru yang ditemukan sangat sedikit. Semoga kondisi ini terus dipertahankan, tentu dengan cara menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam semua aktivitas masyarakat Mimika," ujar John.
Sejak kasus COVID-19 ditemukan pertama kali di Mimika pada 25 Maret 2020, hingga kini total spesimen usap yang sudah diperiksa sebanyak 59.124.
Adapun kasus kematian akibat COVID-19 di Mimika hingga saat ini tercatat berjumlah 50 orang.
Menyinggung tentang kekhawatiran sejumlah pihak bahwa kasus COVID-19 di Mimika bisa meningkat lagi setelah liburan Idul Fitri 1442 Hijriah, Wabup Mimika menegaskan bahwa Mimika akan melakukan screening ketat kepada semua penumpang, baik pesawat udara maupun kapal laut yang akan kembali ke Timika, mulai 18 Mei mendatang.
"Mulai 18 Mei, setelah penerbangan dan pelayaran kapal dibuka kembali maka semua penumpang yang tiba di Timika akan dilakukan screening ketat. Sebab meskipun penerbangan dan pelayaran ditutup mulai 8 Mei hingga 17 Mei, tidak tertutup kemungkinan sudah ada warga yang terlebih dahulu pulang ke daerah asalnya atau keluar daerah. Semua penumpang yang akan tiba di Timika nanti wajib diperiksa antigen," ujar John Rettob.