Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah mempercepat produksi vaksin Merah Putih yang tengah dikembangkan Konsorsium Riset COVID di bawah koordinasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"(Percepatan produksi vaksin Merah Putih) sebagai instrumen mencapai herd immunity masyarakat. Pemerintah jangan terlalu mengandalkan vaksin impor," kata Mulyanto dalam rilis di Jakarta, Senin.
Menurut dia, saat ini riset vaksin inovasi domestik ini terkesan berjalan seperti biasa dan berbeda dengan sikap pemerintah terhadap vaksin impor.
Padahal, lanjutnya, penggunaan vaksin Merah Putih sangat penting sebagai upaya untuk membangun keunggulan SDM dan kemampuan inovasi domestik.
Dengan demikian, menurut Mulyanto, maka Indonesia tidak tergantung pada vaksin impor dan sekadar menjadi pasar bisnis vaksin semata.
"Sayang anggaran yang terbatas ini terkuras habis untuk membeli puluhan juta vaksin impor," katanya.
Mulyanto berpendapat saat ini dana untuk riset vaksin di LBM Eijkman dinilai jauh dari memadai sehingga seharusnya pemerintah mengalokasikan dana riset yang cukup, sehingga vaksin Merah Putih dapat diproduksi lebih awal.
Ia juga menolak dengan tegas rencana layanan vaksin berbayar, karena dalam kondisi darurat seperti sekarang pemerintah harusnya memberikan layanan gratis kepada semua masyarakat.
Sementara itu, pemerintah meminta BUMN PT Bio Farma (Persero) meningkatkan produksi vaksin COVID-19 guna mengejar target dua juta penyuntikan per hari pada Agustus 2021.
"Pemerintah menargetkan penyuntikan dua juta dosis vaksin per hari pada Agustus nanti. Menteri BUMN sudah meminta Bio Farma meningkatkan produksi vaksin dari bahan baku menjadi vaksin jadi di tengah PPKM darurat ini," kata Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi dalam keterangan pers harian PPKM Darurat di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, produksi vaksin Bio Farma mencapai 12 juta dosis per bulan, namun kini holding BUMN farmasi itu mampu memproduksi sampai 20 juta dosis vaksin per bulan.
"Ke depan, Bio Farma didorong untuk terus menaikkan produksi hingga dua kali lipat," kata Dedy.
Berita Terkait
Presiden Joko Widodo ingin hentikan impor obat dan alkes
Senin, 27 Desember 2021 15:26
Ketua uji klinis vaksin COVID-19 dari Bio Farma dr Novilia Sjafri tutup usia
Rabu, 7 Juli 2021 21:09
PT Bio Farma targetkan Vaksin BUMN peroleh izin darurat BPOM Maret 2022
Rabu, 7 Juli 2021 16:09
Bio Farma akan produksi alat tes COVID-19 BioSaliva sekitar 40.000/bulan
Rabu, 7 Juli 2021 12:10
Kemarin ekonomi, pangan cukup selama pandemi hingga 11 juta vaksin Bio Farma
Rabu, 3 Februari 2021 9:08
PT Bio Farma akan produksi 11 juta dosis vaksin COVID pada 13 Februari
Selasa, 2 Februari 2021 11:35
PT Bio Farma siap distribusi 4 juta dosis vaksin Covid-19 pada Februari
Sabtu, 23 Januari 2021 14:54
PT Bio Farma terima 15 juta dosis bahan baku vaksin COVID-19
Rabu, 13 Januari 2021 11:01