Timika (ANTARA) - Pihak Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, Papua menerima bantuan sebanyak 50 tabung medikal oksigen dari PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam upaya membantu penyelamatan pasien COVID-19 dalam kondisi kritis.
Dani Hamdani selaku Perwakilan Supply Chain Management PT Freeport Indonesia saat penyerahan bantuan tersebut di LIP Kuala Kencana, Jumat, mengatakan bantuan tersebut merupakan yang kedua setelah Freeport mengantongi izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika terkait penggunaan atau konversi tabung oksigen konsentrat menjadi tabung oksigen medis.
"Penyerahan medikal oksigen dari PTFI ke RSMM merupakan komitmen PTFI membantu menangani COVID-19 di Mimika. Kami yang tangani medical oksigen bangga karena ini tugas kemanusiaan," kata Dani Hamdani.
Penyerahan bantuan tersebut dihadiri perwakilan managemen PT Freeport Indonesia, Direktur RSMM Timika serta ketua Yayasan Caritas Timika Papua.
Dani menyebut oksigen medis murni diproduksi Supply Chain Management PTFI yang selama ini pabrik tersebut digunakan untuk memproduksi gas oksigen demi kepentingan industri seperti pemotongan plat besi dan lainnya.
"Kami perkenalkan pak Yogi, beliau operator utama pabrik tabung oksigen, ini tidak semudah seperti kita membuat jus kelapa. Pembuatan medikal oksigen membutuhkan ketelitian apalagi kami masih gunakan teknologi lama. Ada puluhan tahap yang harus dikontrol setiap orang sehingga bisa hasilkan oksigen medis," jelas Dani.
Pihak supply Chain Managemen PTFI mengaku bertanggung jawab untuk memastikan keberlangsungan bahan baku untuk operasi pabrik oksigen medis tetap berlanjut, termasuk limit waktu pengadaan dan kubikasi.
Direktur RSMM dr Jhoni Ribo Tandisau mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh PTFI tersebut.
"Sejak Juli 2021 RSMM sangat kekurangan oksigen. Kapasitas pengisian tabung di RSMM hanya 18 tabung perhari. Padahal kebutuhan selama Juli ini rata-rata 50 sampai 60 tabung perhari," kata Jhoni.
Hingga kini jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSMM Timika belum juga berkurang sehingga membutuhkan persediaan oksigen dalam jumlah yang cukup banyak, apalagi jika jumlah pasien dengan kondisi berat dan kritis yang membutuhkan bantuan oksigen semakin banyak.
Hingga Kamis (29/7), RSMM merawat 386 pasien COVID-19, dimana 15 orang diantaranya akhirnya meninggal dunia.
Di sisi lain, katanya, cukup banyak karyawan rumah sakit swasta milik YPMAK yang dikelola oleh YCTP itu yang terpapar COVID-19, dimana hingga kini sebanyak 38 orang diantaranya masih menjalani isolasi mandiri.
Ketua YCTP DR Leonardus Tumuka bersyukur lantaran di tengah situasi dan kondisi kritis yang dialami oleh RSMM Timika akibat keterbatasan oksigen medis dan berbagai fasilitas lainnya, namun Freeport masih tetap memberikan dukungan dan bantuan terutama untuk menyelamatkan nyawa pasien COVID-19.
"Sejak awal RSMM sudah dapat suport 76 tabung oksigen. Sebelumnya 10 tabung konsentrat, lalu tabung dukungan untuk Bapa Uskup, sekarang sudah 70 tabung yang kami terima. Kami hanya bisa menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan bantuan serta perhatian dari perusahaan," kata Leonardus.
Berita Terkait
Polisi tetap lanjutkan kasus malapraktik RSMM Timika
Jumat, 11 Maret 2022 18:43
Polres Mimika tunggu hasil investigasi kasus malpraktek di RSMM Timika
Sabtu, 15 Januari 2022 8:20
Belasan nakes RSMM Timika positif tertular COVID-19
Kamis, 22 Juli 2021 4:37
Lima anak keracunan makanan pesta ulang tahun masih dirawat di RSMM Timika
Minggu, 28 Februari 2021 10:38
Pasien COVID-19 yang dirawat RSMM Timika meningkat
Rabu, 23 September 2020 20:03
RSMM Timika masih rawat dua pasien positif COVID-19
Kamis, 18 Juni 2020 8:57
RSMM Timika berikan pelayanan warga tujuh suku untuk cegah pandemi COVID-19
Senin, 1 Juni 2020 12:47
Kabar baik, RSMM Timika laporkan dua pasien positif COVID-19 dinyatakan sembuh
Jumat, 29 Mei 2020 4:00