Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta Laksma TNI (Purn) Djamhuron P Wibowo mengatakan atlet-atlet Ibu Kota akan melakukan pemusatan latihan terpadu di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Provinsi DKI Jakarta di Ragunan untuk mempersiapkan diri menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
"Kami akan melaksanakan latihan terpusat terpadu di gedung baru PPOP Ragunan dalam waktu dekat ini untuk persiapan menuju PON Papua," kata Djamhuron dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema Dukung Kontingenmu di PON XX Papua yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Dalam pelaksanaannya, Djamhuron mengatakan akan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku. Menurutnya, pandemi COVID-19 yang saat ini masih berlangsung jangan dijadikan kendala.
"Tetapi jadi tantangan ke depan bahwa olahraga Indonesia, khususnya DKI Jakarta harus bangkit," ujar Djamhuron menambahkan.
Selama ini, KONI DKI Jakarta terus mempersiapkan atlet untuk meraih hasil terbaik di pesta olahraga terbesar di Indonesia tersebut. Sedikitnya, DKI Jakarta telah menyiapkan 730 atlet. Meski di tengah pandemi, mereka tetap berlatih baik secara mandiri atau pun terpusat.
"Kami punya tim kesehatan yang memantau atlet. Kami selalu mengawasi semua kegiatan olahraga mereka. Ada juga tim yang kami tunjuk untuk memantau dan segera melapor jika ada yang menghalangi kemajuan atlet. PPOP sekarang sudah siap. Kami akan melaksanakannya di sana," ujar Djamhuron.
Dalam kesempatan ini, Djamhuron juga menegaskan Kontingen DKI Jakarta sudah melaksanakan vaksin. "Kecuali mereka yang tidak bisa vaksin karena kondisi tertentu. Namun tentu kami akan meminta rekomendasi ke tim kesehatan dan PB PON," kata Djamhuron.
Bicara target, DKI ingin membidik juara umum. Djamhuron pun menyebut DKI memiliki cabang olahraga unggulan seperti dayung, sepatu roda, karate, judo, taekwondo, bisbol, kriket dan lainnya.
"Target kami menjadi yang terbaik, juara umum. Itu tekad kami untuk memberikan dorongan kepada atlet. Meski demikian, di PON Papua juga persaingan cukup ketat. Jadi kami harus mewaspadai semua kontingen."