Timika (ANTARA) - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan pemeriksaan saksi-saksi, termasuk mantan Kepala Bappeda Mimika Adolf Haley, terkait dengan kasus tindak pidana korupsi pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 Mimika pada tahun anggaran 2015.
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam rilisnya pada hari Jumat menyebut terdapat empat orang saksi.
Selain Adolf Haley, tiga saksi lainnya yang diperiksa mulai siang hingga petang adalah Jemmy Sapakoly dan Yudha Kareba Patandianan selaku konsultan pengawas dari PT Mandala Prima Konsultan serta Yulita Ada (PNS Pemkab Mimika).
Saksi Yulita Ada pada saat pelaksanaan proyek bertindak sebagai anggota Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) Pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 Mimika tahap pertama pada tahun anggaran 2015.
"Ada empat orang saksi yang kami panggil untuk pemeriksaan pada hari ini bertempat di Kantor Kepolisian Resor Mimika," kata Ali Fikri menjelaskan.
Terhitung sejak Rabu (10/11) hingga Jumat ini tercatat 11 orang saksi yang dipanggil dan diperiksa oleh tim penyidik KPK.
Sebagian besar dari mereka yang diperiksa itu merupakan PNS di lingkungan Pemkab Mimika yang berperan sebagai panitia adendum, panitia pengadaan, dan panitia pemeriksa hasil pekerjaan gedung Gereja Kingmi Mile 32 Mimika.
Ada juga saksi yang merupakan tokoh agama selaku penerima hibah pembangunan gedung gereja yang terletak di kawasan Jalan Agimuga, Mile 32, Distrik Kuala Kencana yang berdekatan dengan Kantor Kejaksaan Negeri Timika dan Markas Kantor Polres Mimika itu.
Ali Fikri belum membeberkan secara detail apakah pemeriksaan saksi-saksi terkait dengan kasus tersebut masih akan terus berlanjut hingga pekan depan.
Pembangunan gedung Gereja Kingmi Mile 32 Mimika itu telah menghabiskan anggaran sekitar Rp200 miliar dari sumber APBD Mimika pada tahun anggaran 2015, 2016, 2019, dan APBD Perubahan 2021.
Pekan lalu, di lokasi gedung gereja tersebut berlangsung kegiatan Konferensi Gereja Kingmi se-Tanah Papua yang diikuti 600 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Kegiatan kerohanian tersebut bahkan sampai mencetak rekor MURI lantaran berhasil memotong ternak babi sebanyak 2.500 ekor.
Pembukaan kegiatan Konferensi Gereja Kingmi se-Tanah Papua dihadiri oleh Gubernur Papua Lukas Enembe pada tanggal 1 Oktober. Pada saat penutupan juga dihadiri oleh Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.