Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua memperkirakan pelaksanaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI memberikan dampak yang positif senilai Rp140 miliar-160 miliar pada PDRB Papua 2021.
Menurut Tigor, perkiraan tersebut sangat dimungkinkan mengingat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX memberikan dampak hingga Rp1,5 triliun atau 1,1 persen terhadap PDRB Papua 2021.
"PON XX 2021 telah berlangsung secara sukses dengan prakiraan dampak ekonomi pada kisaran Rp950 miliar hingga Rp1,5 triliun atau 0,7 persen-1,1 persen (yoy) dari PDRB Papua sepanjang 2021," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga di Jayapura, Senin.
Ia juga memaparkan persiapan pelaksanaan PON terlihat nyata dalam pertumbuhan ekonomi non tambang triwulan III-2021 Papua sebesar 2,67 persen (qtq), atau dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi non tambang nasional 1,34 persen (qtq).
"Hal ini membuktikan pelaksanaan PON telah mampu mendorong pemulihan perekonomian di Papua sehingga diharapkan Peparnas juga demikian," ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan kegiatan PON XX mampu meningkatkan kebutuhan uang mencapai Rp679 miliar pada triwulan III-2021 atau meningkat 34 persen dibanding tahun sebelumnya, yang memperlihatkan adanya pemulihan kegiatan ekonomi.
"Sementara itu, transaksi nontunai melalui QRIS pada bulan Agustus meningkat hingga 212 persen dibandingkan Januari 2021," kata Tigor.
Ia memastikan dampak lain dari pelaksanaan PON adalah adanya peningkatan lalu lintas angkutan udara seiring dengan adanya kenaikan permintaan dari masyarakat.