Makassar (ANTARA) - Pertemuan akbar para "wija" (keturunan) Raja Bone ke-XVI La Patau Matanna Tikka yang digelar di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan tanggal 21 dan 22 November berlangsung meriah dihadiri 1.400 orang.
Pertemuan keturunan La Patau Matanna Tikka Raja Bone ke-XVI merupakan kali pertama digelar dihadiri para Wija dari luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam
Koordinator Humas dan Publikasi Fadli Andi Yusuf yang ditemui di Bone, Minggu mengatakan pertemuan tersebut direncanakan untuk memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai pertemuan keturunan raja terbesar di Indonesia, namun hal tersebut kandas karena pandemi COVID-19
"Jumlah tersebut bisa lebih banyak jika saja tidak dalam kondisi pandemi COVID-19. Bahkan ingin memecahkan rekor MURI, tetapi sepertinya tidak memungkinkan," katanya.
Tamu yang datang dari berbagai penjuru, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri terhibur dan larut dalam pertunjukan budaya sebagai rangkaian dari kegiatan tersebut .
Pertemuan perdana itu berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan yang disuguhkan untuk para tamu undangan. Sejumlah rangkaian acara yang disuguhkan yakni pameran benda pusaka, sajian jajanan kuliner tradisional oleh puluhan pelaku UMKM yang bisa dinikmati langsung hingga pentas seni dan budaya.
Selain pameran, kata Fadli, "tudang sipulung" juga dilaksanakan untuk bisa mempertahankan kegiatan serupa di masa mendatang.
"Hari ini kita telah ziarah kubur ke makam La Patau Mattanna Tikka Matinroe ri Nagauleng di Kecamatan Cenrana, sebagai bentuk penghormatan kami para keturunannya," kata dia.
La Patau Matanna Tikka adalah Raja Bone XVI yang menjabat pada tahun 1696 hingga 1714, menggantikan Arung Palakka. Gelaran nama panjang La Patau adalah La Patau Matanna Tikka, Sultan Alimuddin Idris, Walinonoe To Tenribali Malae Sanrang, Matinroe ri Nagauleng.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bone Andi Pomal Pawi mengemukakan pemerintah sangat mendukung kegiatan ini, karena dinilai mampu merekatkan persaudaraan dan silaturahmi sesama keturunan La Pa Tau Matanna Tika, Raja Bone ke-16.
"Pemerintah tentu sangat mendukung. Ke depan kegiatan ini bisa terus berlanjut, untuk saling support dan mendukung sesama keluarga atau wija La Pa Tau Matanna Tika," ujarnya.