Jakarta (ANTARA) - Orangtua diimbau memeriksa kelengkapan imunisasi anak dan segera melengkapinya bila ada yang tertinggal demi menghindari penyakit yang bisa dicegah lewat vaksin, kata Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Hartono Gunardi.
"Kami mengajak orangtua dan masyarakat untuk memeriksa dan melengkapi imunisasi anak agar anak terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," kata Hartono dalam acara daring, Senin.
Upaya yang dilakukan IDAI adalah meluncurkan program Lengkapi Imunisasi Tidak Lengkap Anakku (Littleku) yang bertujuan mengejar cakupan imunisasi anak yang tertunda atau tertinggal akibat pandemi COVID-19.
Penting untuk menyimpan dokumentasi imunisasi anak secara cermat. Hartono menjelaskan, jika dokumentasi imunisasi anak buruk atau hilang, anak akan dianggap rentan sehingga imunisasinya perlu dilengkapi.
Anak yang tidak diimunisasi rentan terinfeksi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit tersebut dapat mengakibatkan sakit hingga kecacatan.
Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia turun 11,1 persen pada 2020 dibandingkan 2019 (93,7 persen menjadi 82,6 persen). Ini adalah cakupan imunisasi terendah sejak 2011, kata dia. Jika cakupan imunisasi turun, penyakit yang sudah terkendali bisa kembali bermunculan.
Berbagai faktor membuat cakupan imunisasi anak menjadi turun.
"Saat COVID-19, bagian fasilitas pelayanan imunisasi tutup karena dikonsentrasikan untuk melayani COVID," kata dia.
Di sisi lain, orangtua juga merasa enggan dan khawatir untuk membawa anaknya mendapatkan imunisasi.
IDAI mengingatkan orangtua untuk tidak mengabaikan imunisasi rutin untuk anak karena mementingkan vaksin COVID-19. Pemberian imunisasi wajib bisa membuat anak terlindung dari penyakit seperti tuberkolusis, hepatitis B, difteri, campak, difteri, cacar air hingga pertusis.
Kementerian Kesehatan RI melaporkan cakupan imunisasi dasar lengkap secara nasional sampai dengan Oktober 2021, baru tercapai 56,5 persen dari target 78 persen populasi sasaran. Provinsi yang mendekati target di antaranya Bengkulu, Banten, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Bangka Belitung.
Berita Terkait
Orang tua balita di Biak berikan imunisasi PCV anak di Puskesmas
Senin, 26 Februari 2024 18:48
Dinkes Kabupaten Mimika imbau masyarakat antar anak imunisasi polio
Sabtu, 17 Februari 2024 16:49
Dinkes Papua minta tenaga medis aktif jalankan imunisasi dasar lengkap
Minggu, 4 Februari 2024 17:10
Dinkes Biak sebut imunisasi PCV melindungi anak radang Pneumonia
Jumat, 8 September 2023 11:11
Dinkes Kota Jayapura sebut imunisasi polio kedua sasar 5.950 anak
Minggu, 16 Juli 2023 12:18
Pemprov Papua siap melaksanakan imunisasi PCV dan Rotavirus bagi anak
Minggu, 12 Maret 2023 19:25
Dinkes Papua berharap ada kerja sama pemda tingkatkan imunisasi campak
Sabtu, 11 Maret 2023 1:59
Dinkes Biak Numfor tingkatkan imunisasi anak cegah penyakit campak Rubella
Jumat, 10 Maret 2023 14:51