Jayapura (ANTARA) - Yamamoto (50 th) salah satu vaksinator COVID-19 mengakui hingga kini masih mengalami kesulitan melakukan vaksinasi kepada warga asli Papua (orang asli Papua/ OAP).
Memang benar akibat banyaknya berita-berita tidak benar atau hoaks yang beredar menyebabkan vaksinasi tidak dapat dilakukan dengan mudah.
"Masyarakat OAP masih beranggapan vaksinasi mengandung chip yang dikenal dengan 666," kata Yamamoto yang sehari-hari bertugas di Dinkes Papua kepada Antara, Kamis di Jayapura.
Diakui, lebih mudah memberikan pemahaman kepada warga luar dibanding warga asli, apalagi terkadang dipersulit dengan adanya petugas kesehatan yang juga enggan divaksin karena masih percaya hoaks.
Untuk menghadapi hal itu dirinya bersama rekan-rekan vaksinator berupaya memberikan pemahaman dengan mendekati tokoh masyarakat dan agama agar mendapat kepercayaan dari masyarakat hingga bersedia divaksin.
"Puji Tuhan secara perlahan makin banyak warga OAP yang mau divaksin mengingat pentingnya vaksinasi guna memberikan daya tahan tubuh dari serangan COVID-19, " aku Yamamoto yang mengaku sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan sebagai vaksinator selama seminggu.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr. Nyoman Antari secara terpisah mengaku, untuk vaksin ke dua belum mencapai 70 persen.
"Kami masih terus mengejar agar pencapaian vaksinasi ke dua bisa mencapai 70 persen karena dari 171.616 orang yang sudah divaksin pertama atau 74 persen tercatat baru 120.629 orang yang sudah divaksin kedua atau 52 persen, " kata dr. Nyoman.
Target vaksinasi COVID-19 untuk Kota Jayapura tercatat 231.863 orang.